https://banjarkab.go.id https://banjarkab.go.id https://banjarkab.go.id
Jumat, 26 Februari 2021
30 °c
Banjarbaru
Redaksi 8
  • Masuk
  • Daftar
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • Female
  • Opini
  • Lainnya
    • Bschool
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • Female
  • Opini
  • Lainnya
    • Bschool
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
Redaksi 8
No Result
View All Result

Peluncuran Buku KH Abdul Wahab Chasbullah Digelar Secara Webinar

Ainuddin Azzukhairy Ainuddin Azzukhairy
12 Februari 2021
0
Peluncuran Buku KH Abdul Wahab Chasbullah Digelar Secara Webinar
65
DIBAGI
721
DILIHAT
Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp
05ok 05ok 05ok

REDAKSI8.COM – Webinar Nasional “KH Abdul Wahab Chasbullah; Peran dan Pemikiran dalam Konteks Kekinian” dan Peluncuran Buku “Pluralitas dalam Bingkai Nasionalisme; Telaah atas Pemikiran dan Perjuangan KH Abdul Wahab Chasbullah” diselenggarakan oleh Kyai Wahab Foundation (KWF), PCNU Jakarta Pusat, IKABU Jabodetabek, Himabi Jakarta dan Penerbit Jejak pada Jumat, (5/2/2021).

Kegiatan yang berlangsung secara virtual dalam rangka memperingati Harlah NU ke-98 (versi Hijriyah) ini menghadirkan beberapa pembicara, antara lain; KH Agus Sunyoto, Sejarawan Islam; Prof. Ali Munhanif, Ph.D, Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; dan Suwadi D Pranoto, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU.

Acara dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh KH. M Hasib Wahab, selaku Ketua PBNU dan Pembina Kyai Wahab Foundation, dilanjutkan dengan sambutan Gus Syaifuddin, selaku Ketua PCNU Jakarta Pusat yang menyatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah menggali kembali teladan Kiai Wahab dalam menyambut satu abad kiprah Nahdlatul Ulama. Kemudian acara dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh A. Irfan Mufid, dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Diskusi diawali dengan mengulik sejarah ketokohan KH Abdul Wahab Chasbullah sebagai seorang ulama inisiator dan pendiri organisasi islam terbesar di Indonesia yakni, Nahdlatul Ulama (NU). Kiai Wahab lahir di Jombang pada tanggal 31 Maret 1888 dan wafat pada tanggal 29 Desember 1971. Kiai Wahab merupakan seorang ulama yang bisa disebut komplit karena selain ahli di bidang ilmu agama, beliau juga memiliki ilmu kanuragan, seorang pedagang, dan juga memiliki jiwa seni yang tinggi. Pemikiran dan perjuangan Kiai yang melintasi ruang dan waktu yang hingga saat ini masih relevan dan urgen untuk tetap dilestarikan

LihatJuga :

Konten tidak tersedia
01 01 01

Agus Sunyoto menjelaskan bahwa Kiai Wahab adalah tokoh yang memimpin rombongan Komite Hijaz dengan membawa pesan dari kalangan ulama tradisional untuk melobi Raja Saudi penguasa baru di Tanah Arab agar memelihara warisan-warisan Islam zaman Rasulullah dan Sahabat dan untuk kehidupan bermadzhab diperbolehkan. Sehingga penggusuran makam Rasulullah dan yang lainnya bisa digagalkan.

Dalam konteks nasional, Agus Sunyoto pernah mendapat penjelasan dari Gus Dur, bahwa Kiai Wahab pengetahuannya dan pemahamannya luar biasa tentang eksistensi golongan, partai politik dan ideologi. Dengan latar belakang dari pesantren tidak bisa dianggap remeh. Justru dengan penguasaan geopolitik itulah Kiai Wahab membawa NU keluar dari Masyumi. Karena posisi NU didalam Masyumi tidak menguntungkan secara sosial politik.

Kiai Wahab adalah ulama yang ahli ushul fikih, yang selalu beliau gunakan sebagai pisau analisis dalam mengambil keputusan politik maupun dalam menerima pemikiran-pemikiran dari luar meskipun berbeda yang ujungnya dijadikan partner dalam berjuang.

03 03 03

Sedangkan, Ali Munhanif menyampaikan Kiai Wahab merupakan pelopor, arsitek, desainer, bahkan engine gerakan NU.

Ia melihat Fiqh Wathoniyah (Fikih Kebangsaan) yang dikembangkan Kiai Wahab menjadi landasan penting dalam menangkap pluralisme atau semangat kemajemukan yang dimiliki umat Islam di Indonesia.

Semangat kemajemukan negeri ini sudah lahir sejak awal kemerdekaan ketika ulama NU membayangkan tentang kecintaan kepada tanah air sebagai landasan untuk munculnya sebuah negara merdeka yang dihuni warga negara yang bermacam-macam terlepas dari identitas keagamaan maupun ideologi politik yang dimiliki.

Kiai Wahab telah mengantarkan landasan berfikir tentang nasionalisme Indonesia melampaui zamannya. Lagu Ya lal Wathon yang diciptakan sebelum kemerdekaan, hari ini bisa dinyanyikan oleh siswa BPK Penabur dengan fasih dan tanpa beban. Semangat kemajemukan dalam bingkai nasionalisme sedang menemukan momentumnya saat ini.

Pembentukan Nahdlatut Tujjar sendiri merupakan semacam asosiasi perdagangan muslim pribumi yang merespon dominasi kelompok kolonial di kota-kota besar. Kiai Wahab menginginkan kalangan pesantren berdaya secara ekonomi, sehingga leluasa dalam berdakwah.

Sebagai narasumber terakhir, Suwadi D Pranoto, menjelaskan posisi Kiai Wahab sebagai “Muharrik” di NU, Muharrik yang bermakna penggerak benar-benar diejawantahkan oleh Kiai Wahab dalam melakukan konsolidasi dengan kiai-kiai di nusantara, maupun saat masih belajar di Mekkah. Untuk menjelaskan sebuah keputusan baik di NU maupun negara Kiai Wahab tidak hanya melalu mimbar-mimbar resmi, tapi “blusukan” silaturahim ke pelosok-pelosok Jawa dan luar Jawa untuk menjelaskan maksud dan tujuan keputusan itu diambil kepada para kiai dan para tokoh.

Dalam diskusi ini juga dilakukan peluncuran buku berjudul ‘Pluralitas dalam Bingkai Nasionalisme’ (Telaah atas Pemikiran dan Perjuangan KH Abdul Wahab Hasbullah) karya Muhammad Izzul Islam An-Najmi (Gus Amik), cucu KH Abdul Wahab Chasbullah.

Buku ini, mengupas tuntas mengenai pemikiran Kiai Wahab mulai dari sudut pandang Kiai Wahab sebagai seorang pengasuh pesantren, pemikir, tokoh bangsa, guru dan sosok ayah. Buku ini ditulis untuk memberikan alternatif baru tentang pemikiran dan perjuangan Kiai Wahab. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai pluralitas yang dibingkai semangat nasionalisme dan konsep Islam berbasis kontruksi pluralitas keberagamaan.

Acara diakhiri dengan tanya jawab dan pembagian doorprize Buku KH Abdul Wahab Chasbullah, Peci NU, Helm NU, Kaos Mbah Wahab dan Smartphone kepada beberapa peserta yang hadir secara virtual.

Berita menarik lainnya

Terkait Radikalisme, Said Abdullah : Jangan Salahkan Agama Tapi Oknumnya

Terkait Radikalisme, Said Abdullah : Jangan Salahkan Agama Tapi Oknumnya

Ramadhani MTD.
24 Februari 2021

REDAKSI8.COM - Plh Wali Kota Banjarbaru H Said Abdullah mengukuhkan dan melantik Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kota Banjarbaru masa...

Mapala Piranha Bergerak Dukung Program Pemerintah Kalsel, Agung Sriyono : Kami Berharap Ada Pertukaran Ilmu Nanti

Mapala Piranha Bergerak Dukung Program Pemerintah Kalsel, Agung Sriyono : Kami Berharap Ada Pertukaran Ilmu Nanti

Ramadhani MTD.
23 Februari 2021

REDAKSI8.COM - Guna mendukung salah satu program unggulan pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam percepatan pemulihan kondisi hutan dan lingkungan, yakni...

Warga Kompleks Shelli Messi Gambut Gelar Peringatan Isra Mi’raj Dan Haul Guru Sekumpul

Warga Kompleks Shelli Messi Gambut Gelar Peringatan Isra Mi’raj Dan Haul Guru Sekumpul

Ainuddin Azzukhairy
22 Februari 2021

REDAKSI8.COM - Bertepatan dengan bulan Rajab, warga Kompleks Shelli Messi Indah yang beralamat Jalan Pemajatan Gambut gelar Isra Mi’raj Nabi...

Muat lagi...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending Minggu Ini

  • Tidak Hanya Komisioner KPU Banjar, Staf Pun Jadi Tertuduh

    Tidak Hanya Komisioner KPU Banjar, Staf Pun Jadi Tertuduh

    87 dibagikan
    Bagikan 35 Tweet 22
  • Lailatul Ijtima, Pertemuan Bulanan Yang Dilakukan Oleh Pengurus Nahdlatul Ulama

    393 dibagikan
    Bagikan 157 Tweet 98
  • Abdul Muthalib Bantah Lakukan Pertemuan Serta Tandatangan Surat Pernyataan

    79 dibagikan
    Bagikan 32 Tweet 20
  • M Ramli Jauhari Mendapat Dukungan Dari Ketua KPU RI 2007-2012 Maju Sebagai Caketum PB PMII

    77 dibagikan
    Bagikan 31 Tweet 19
  • Mapala Piranha dan KRB UPT Balitbangda Kalsel Lepas Ratusan Ekor Bibit Ikan Nila

    77 dibagikan
    Bagikan 31 Tweet 19
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia - Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • Female
  • Opini
  • Lainnya
    • Bschool
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Masuk
  • Daftar

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia - Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Selamat Datang!

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
atau

Masuk ke akun

Lupa Kata Sandi? Daftar

Buat Akun Baru!

Daftar dengan Facebook
Daftar dengan Google+
atau

Isi form di bawah ini untuk mendaftar

Harus diisi. Masuk

Selamatkan kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau email untuk menyetel ulang kata sandi Anda.

Masuk

Add New Playlist