REDAKSI8.COM – Sebuah truk tangki milik Pertamina yang bermuatan solar dengan kafasitas 10.000 liter terguling di jalan Ahmad Yani KM 40 atau depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar, Kamis (18/8/2022) siang sekitar jam 13.00 wita. Truk yang mengalami musibah tersebut akhir dapat di evakuasi setelah 6 jam lebih.
Truk Tangki milik Pertamina dengan plat DA 8054 HI bermuatan solar yang dikemudikan oleh Ahmad Fauzan bersama dua orang temannya terguling saat berada di Jalan Ahmad Yani kilometer 40 tepatnya depan gedung DPRD Kabupaten Banjar setelah ban depan sebelah kanan menaiki median jalan.
Walau tidak ada korban jiwa, tetapi tergulingnya truk tangki milik Pertamina pengangkut BBM solar ini mengakibatkan arus lalu lintas macet dan harus dialihkan melewati jalur alternatif untuk mengurai kemacetan dan juga menyaksikan jalur satu arah menjadi 2 arah.
Seperti yang disampaikan oleh sopir truk Tangki dari Pertamina bernama Ahmad Fauzan bahwa dirinya mengaku harus banting setir ke kakan karena melihat ada sebuah kendaraan yang memutar secara mendadak, untuk menghindari tersebut terpaksa banting setir.
“Kecepatan sekitar 40 kilometer per jam, tetapi saat melewati putar balik ada sepeda motor yang putar arah dan menyeberang, untuk menghindari itu, maka saya banting setir ke kanan dan akhirnya ban depan naik, karena posisi tangki lagi penuh, akhirnya tidak bisa di rem dan naik ke median jalan,” ungkapnya.
Ia mengaku beruntung karena tidak mengalami luka luka dan karena emang posisi laju truk yang ia bawa tidak cepat karena daerah perkotaan dan truk tangki dengan isian solar penuh tidak bisa cepat karena tidak bisa di rem mendadak.
Dari awal kejadian sampai evakuasi truk tangki membutuhkan waktu sekitar 6 jam lebih dan arus lalu lintas harus dialihkan dengan cara jalur dari Hulu Sungai – Banjarmasin dibikin dua jalur agar mobil apalagi berukuran besar bisa lewat. Evakuasi juga memerlukan waktu karena harus melakukan perpindahan bahan bakar solar yang ada di tangki.
Titon Srihardian dari pihak Pertamina di Banjarmasin mengatakan bahwa truk tangki yang mengalami kecelakaan ini berangkat dari Integrated Terminal Banjarmasin sekitar jam 09.56 wita dengan jumlah 2 Awak Mobil Tangki (AMT) dengan Tujuan pengiriman ke dua SPBU yang ada Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah.
“Tujuan pengantaran SPBU 3T 66.738.002, Desa Lampeong, Kecamatan Gunung Purei Kabupaten Barito Utara dengan jarak 374 KM dan SPBU 3T 66.738.003 Desa Benangin, Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan jarak 437 KM,” tuturnya
Ia menjelaskan bahwa lamanya evakuasi karena jarak dari Banjarmasin sekitar 1 jam lebih, setelah itu kita juga mencari mobil crane untuk mengangkat mobil tersebut, apalagi ini posisi kecelakaan di jalan Ahmad Yani dan kondisi tangki masih terisi bahan bakar yang cukup penuh dan yang tumpat tidak begitu banyak.
“Sebelum truk tangki yang mengalami kecelakaan di lakukan evakuasi, tentunya kita kosongkan dulu solar yang ada di truk tangki tersebut dengan dilakukan penyedotan dan dipindah ke truk tangki yang lain,, setelah truk tangki tersbeut dalam keadaan kosong, baru truk tangki itu kita dirikan agar mudah di evakuasi,” ungkapnya.
Titon Srihardian menuturkan, untuk bekas tumpahan solar yang ada di jalan, akan kita lakukan penutupan dengan menggunakan tanah atau pasih, karena solar sifatnya licin, agar tidak licin lagi harus ditutp dengan tanah. adapun terkait limbah dari tumpahan solar dan ada yang mengalir ke derainase atau di luar jalan maka akan kita koordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup bagaimana penangananya agar tidak mencemari lingkungan.
Agar suplai solar tetap lancar ke SPBU yang dituju, saat ini tim Integrated Terminal Banjarmasin akan melakukan pengganti armada untuk menyuplai kepada kedua 2 SPBU tersebut. adapun solar yang dipindahkan ke truk yang kosong kembali akan dibawa ke Integrated Terminal Banjarmasin untuk mengukur berapa solar yang tumpah dan untuk bahan laporan.