REDAKSI8.COM – Ada yang sangat berbeda pada Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 75 tahun ini, khususnya dunia pendidikan. Dimana setiap tahun, di setiap sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar sampai menengah atas, halaman sekolah kerap dipenuhi dengan keseruan bermacam perlombaan.
Namun tahun ini, sekolah – sekolah dalam hal ini di Kota Banjarbaru tidak dilaksanakan kegiatan apapun. Kepala Sekolah SMPN 3 Kota Banjarbaru Fitriansyah ketika dihubungi Redaksi8.com menceritakan, dari hari ini hingga seterusnya sekolahnya tidak menggelar perayaan hut kemerdekaan dalam bentuk apapun.
“Karena masih dalam kondisi wabah covid-19, kami pihak sekolah tidak diperkenannkan melaksanakan acara seperti tahun – tahun sebelumnya,” ungkapnya, Senin (17/8).
“Acara kaya perlombaan itu kan pasti kumpul-kumpul, nah kita diminta tidak menggelar acara demikian,” sambungnya.
Ia mengaku, sangat merindukan momen 17 Agustus yang kerap ramai dan riuh akan keseruan perlombaan dan bermacam kegiatan kreatif oleh para peserta didiknya.
“Hari ini pun biasanya para kepala sekolah diundang mengikuti peringatan Hut RI yang di gelar di Lapangan Murjani, tapi karena peserta terbatas kita tidak hadir,” terangnya.
“Kita mengambil hikmah saja dibalik pandemi ini, Mudah – mudahan cepat berlalu masa-masa seperti sekarang,” harapnya.
Selanjutnya Kepala Sekolah SDN 3 Komet Kota Banjarbaru, Budiati menambahkan, walaupun tanpa murid-murid kesayangannya, besok (18/8), sekolahnya akan tetap menggelar upaca peringatan Hut RI. Baginya, upacara yang dilaksanakan lebih kepada rasa syukur para guru di sekolahnya.
“Karena di usia Indonesia yang ke 75 tahun masih diberikan kesempatan untuk memerdekakan dan mencerdaskan anak bangsa,” tutur Budiati.
“Untuk teknisnya kami seperti upacara pada biasanya, hanya saja tanpa murid dan tanpa mengibarkan bendera karena terbatasnya jumlah peserta upacara,” sambungnya.
Lalu Ia meneruskan, pihaknya nanti akan berbaris dengan tetap menjaga jarak, hormat kepada bendera dan berdoa dalam megheningkan cipta untuk pahlawan yang sudah berjuang.
“Khususnya para pejuang daerah termasuk mendoakan bapa walikota kami Nadjmi Adhani, karena beliau Banjarbaru bisa sampai seperti sekarang. Setelah itu baru kami bacakan teks proklamasi dan pancasila,” Ia menukas.
Walaupun tanpa murid sebagai peserta upacara ujar Budiati, pelaksanaan upacara 17 agustus tetap akan berjalan dengan khidmat dan tetap sesuai dengan protokol covid 19.
“Semoga dengan usia Indonesia yg ke 75 Indonesia khususnya Banjarbaru semakin maju dalam hal pendidikan,” pungkasnya.