REDAKSI8.COM – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banjarbaru melaksanakan sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu partisipatif kepada sejumlah kalangan ormas dan organisasi mahasiswa di Berlian Meeting Room Grand Dafam Q Hotel Banjarbaru, Senin (26/9).
Staf Sekretariat Bawaslu Banjarbaru selaku fasilitator giat sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu partisipatif, Anwar Fauzi menerangkan, pengawasan dan pengawalan pemilu merupakan kewajiban kepada semua pihak.
Apalagi menjelang pemilu serentak yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang. Akan tetapi Ia menyambung, kekuatan masyarakat umum tanpa lembaga sedikit kesulitan dalam melakukan teknis pengawasan.
Oleh karena itu, diperlukan wawasan dan pengetahuan pengawasan penyelenggaraan pemilu kepada beberapa organisasi masyarakat dan mahasiswa sejak dini. Kemudian hasil dari pengetahuan terkait penyelenggaraan pemilu hari ini bisa kembali disosialisasikan kepada masyarakat umum.
“Tujuan kegiatan ini mewujudkan pengawasan yang berintegritas,” katanya kepada rekanan media.
Baginya pengawasan begitu penting saat penyelenggaraan pemilu. Sehingga pihaknya mengupayakan organisasi mahasiswa, masyarakat dan media dalam penyelenggaraan pemilu memahami skema dan teknis pengawasan.
“Intinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta menjadi pengawas pemilu,” ungkapnya.
Seluruh peserta yang hadir Ia merincikan, terdiri dari Organisasi Kepemudaan (OKP), Ketua Forum RTRW Kota, Ketua Forum RTRW Kecamatan, Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP), Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dan 6 Ketua BEM Fakultas di ULM Banjarbaru.
“Jumlah seluruhnya ada 50 orang peserta yang ada hari ini,” katanya.
Sementara 6 organisasi kepemudaan yang ikut hadir diantaranya HMI, GMNI, KAMI, PMII KMHDI dan IMM.
Selanjutnya Anggota Bawaslu Banjarbaru Normadina menambahkan, masyarakat dan pemuda perlu membuka wawasan dalam pengawasan penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2024 mendatang.
“Orang berpikir masih lama tahun 2024. Padahal saat ini prosesnya sudah berjalan,” bebernya kepada seluruh peserta sosialisasi.
Dimana saat ini partai politik (Parpol) sudah melalukukan proses verifikasi, dan sebentar lagi parpol-parpol tersebut ujarnya mau memasuki proses verifikasi faktual di pertengahan bulan Oktober mendatang.
Menurutnya, supaya pelaksana pemilu nanti dilaksanakan dengan jujur sosialisasi ini semestinya dijadikan ruang pembelajaran bagi peserta yang hadir.
“Itu point pentingnya,” cetusnya.
Selain itu Ia menjelaskan alumni SKPP bisa menjadi agen perubahan untuk menyampaikan pembelajaran yang sudah dilewati terkait dengan proses penyelenggaraan pemilu, kebijakan undang-undang dan hal hal dasar pengetahuan politik.
“Semoga hasil dari giat ini para peserta bisa lebih peka dalam pengawasan penyelenggaraan pemilu nanti,” harapnya.