REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Pembangunan Embung Gunung Kupang di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru yang mencapai kurang lebih Rp3.690 Miliar dinyatakan telah selesai.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kota Banjarbaru, Muhammad Deny Pramudji mengatakan, Embung Gunung Kupang sudah rampung atau masuk di fase Provisional Hand Over (PHO).
“Saat ini kita sudah melaksanakan PHO, pekerjaan embung sudah selesai,” ucapnya, Senin (4/3/24).
Namun, jika terjadi kerusakan dalam 6 bulan ke depan, perbaikannya masih menjadi tanggungjawab pihaknya.
“Tidak pakai siring-siring, anggaran sebelumnya cuman untuk bentuknya, galian-galian tanah dan lainnya,” tegasnya.
Dikarenakan anggaran embung sebelumnya terbatas, maka di tahun 2025 mendatang pihaknya akan meanggarkan kembali untuk peningkatan sarana dan prasarana embung, seperti siring, jigging truck dan pagar pengaman.
Oleh sebab itu, anggaran embung sebelumnya hanya berfokus pada pengerjaan saja.
“Karena anggaran kemarin terbatas, rencananya tahun depan kita anggarkan lagi untuk peningkatan siring, jigging truck dan pagar pengaman,” katanya.
Kemudian, dijelaskan Deny, bagi rumah warga sekitar yang terdampak akibat dari proyek pembangunan Embung Gunung Kupang ini sudah mulai diperbaiki.
“Untuk rumah yang terdampak, sampai saat ini kita lakukan perbaikan secara bertahap, jadi sudah ada beberapa rumah yang kita perbaiki,” ujarnya.
Lebih jauh, terkait gorong-gorong kecil yang terpasang seadanya untuk saluran pembuangan air warga itu sifatnya hanya sementara.
Karena menurutnya, apabila disiring sekalligus pembuangan air tersebut akan tertahan dan membuat rumah warga banjir.
“Terpaksa kita membuat gorong-gorong itu tapi hanya sementara saja, Kedepannya akan kita buat langsung beton jadi,” ucapnya.
Sementara itu, Pengawas Proyek dari kontraktor pelaksana, Tegar membenarkan, bahwa salah satu faktor retaknya rumah warga itu dikarenakan lalu lalang truk dan alat berat.
“Memang awalnya rumah warga mengalami retak rambut, saat proses pengerjaan embung ada penambahan keretakan,” akunya.
“Maklum saja bangunan perumahannya type 36 kadang materialnya kurang bagus. Intinya kami tetap bertanggungjawab dan akan mulai memperbaiki hari ini,” sambungnya.
Material untuk perbaikan pembangunan rumah warga yang terdampak dari proyek embung kata Tegar sudah disiapkan, tinggal membawa ke lokasi rumah warga terdampak.
“Setelah sholat Jum’at kami menuju lokasi, prioritas rumah ibu Fatma karena kerusakan cukup parah, baru nanti kerumah warga lain,” tandasnya.