REDAKSI8.COM – Di Kota Banjarbaru, ikan gabus bisa diolah menjadi berbagai macam produk yang bernilai ekonomis.
Produk olahan berbahan dasar ikan itu diantaranya amplang ikan gabus, kerupuk, bakso, stik ikan, dan lain-lain.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru Siti Hamdah, melalui Kabid Perikanan Muhammad Aminuddin mengatakan bahwa dalam pengolahan produk berbahan dasar ikan ini, DKP3 Kota Banjarbaru melalui Bidang Perikanan dibantu oleh Kelompok Pengolahan dan Pemasaran (Poklasar) hasil perikanan.

“Dari tahun 2018 sampai tahun 2019, sudah ada 30 Poklasar yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Banjarbaru. Mereka dibantu juga oleh Penyuluh Perikanan Bantu,” ujar Aminuddin saat ditemui Jurnalis Redaksi8.com di ruang kerjanya, Kamis (11/7).

Aminuddin menambahkan, dari sekian banyak produk olahan ikan di Banjarbaru, ada satu produk yang cukup menarik perhatian dan dinilai bisa menjadi salah satu produk unggulan Kota Banjarbaru, yaitu ekstrak ikan gabus atau albumin ikan gabus (bahasa Banjar : Haruan, red) yang memiliki banyak khasiat dan manfaatnya.
“Khasiatnya diantaranya menyembuhkan luka bekas operasi cesar, sampai mengobati penyakit diabetes. Albumin ikan gabus ini diolah oleh pasangan suami isteri yang tinggal di Kelurahan Sungai Besar, Pak Sugianoor namanya. Beliau dibantu juga sama tetangganya,” sebutnya.
“Dokter juga menyarankan gunakan albumin ini untuk pengobatan pasca operasi cesar, karena harganya lebih murah, lebih cepat juga reaksinya,” sambungnya.
Tidak hanya dibuat albumin kata Aminuddin. Setelah diambil ektraknya, daging ikan gabus itu kemudian diolah menjadi abon ikan oleh Sugianoor.
“Selain itu ada juga dibuat kaldu ikan. Alhamdulillah dari pemerintah pusat dan pemerintah kota terus menggiring beliau, memberikan pembinaan kepada beliau,” akunya.
“Untuk pemasaran dan pengembangan produk albumin ikan gabus ini, nantinya kita bisa bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Koperasi UKM dan Naker Kota Banjarbaru,” pungkasnya.

Sugianoor, pelaku ekonomi kreatif albumin yang kebetulan saat itu berada di Kantor DKP3 Kota Banjarbaru mengantarkan pesanan albumin ikan gabus menyampaikan, ia belum menemukan kendala berarti dalam hal ketersediaan bahan baku ikan gabus.
Sugianoor mengaku bahan baku ikan gabus masih cukup mudah ia dapatkan, lantaran dibantu oleh Pemerintah Provinsi Kalsel dan juga DKP3 Kota Banjarbaru.
“Misalnya ada kekurangan bahan baku, bisa disuplai dari daerah lain. Tapi untuk wilayah Banjarbaru sendiri, Alhamdulillah kami tidak mengalami kesulitan,” ucapnya.
Di samping itu, dalam satu bulan Sugianoor bisa memproduksi rata-rata 500 botol kecil albumin. Sedangkan secara keseluruhan jika digabung dengan produk olahan ikannya yang lain, per bulannya ia bisa memproduksi sekitar 1.500 produk berbagai kemasan.
“Pemesan ada dari Kalsel, ada juga dari Kalteng yang datang langsung mengambil pesanannya ke sini,” kata Sugianoor.
Saat ditanya apakah sudah menjual produk olahan ikan ini secara online? Sugianoor mengaku untuk saat ini penjualannya belum mengarah secara online.
“Kami belum bisa menjualnya secara online karena masih terbatas (produksinya). Tapi sudah ada kok tenaga IT-nya di rumah produksi saya,” bebernya sembari tersenyum.
Diharapkan dengan banyaknya aneka produk olahan ikan ini, para wisatawan dari luar daerah yang datang ke Kota Banjarbaru bisa membawa oleh-oleh berupa produk hasil pengolahan perikanan khas Kota Banjarbaru, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
