REDAKSI8.COM – Warga Alumni Pondok Pesantren Darussalam (WAPDA) melakukan Musyawarah Besar ke IV pada tahun 2022 ini, ini merupakan Musyawarah Besar ke IV sejak didirikan pada hari Selasa tanggal 17 Juli 1984 Masehi bertepatan dengan 18 Syawal 1404 Hijriah di Martapura Kalimantan Selatan.
Tujuan Masyayikh untuk mendirikan perkumpulan Warga Alumni Pondok Pesantren Darussalam Martapura adalah untuk menghimpun dan menggerakkan alumni Pondok Pesantren Darussalam Martapura dimanapun agar dapat membantu menunjang terwujudnya cita cita Pondok Pesantren Darussalam Martapura.
Sejak Mubes Pertama tahun 1984 dengan ketua Formatur KH Badruddin Sekaligus ketua umum Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura bersama anggota lainnya dengan menunjuk Drs H M Djuhdi sebagai ketua umum Wapda Pusat masa bhakti 1984 – 1989.
Sejak terbentuknya kepengurusan Wapda maka ada 2 agenda besar yang harus dilakukan. Agenda pertama mengembangkan di bidang Pendidikan dengan mendirikan STM Darussalam yang sekarang menjadi SMK Darussalam yang memiliki Gedung dan tempat praktek kerja. Menghidupkan Kembali Fakultas Syariah Darussalam yang sejak tahun 1971 sudah mendapat izin terdaftar dari Departemen Agama RI, yang sampai sekarang sudah berdiri Gedung megah IAID Martapura.
Pada periode ini berdiri SPMA Darussalam di bawah pembinaan Departemen Pertanian. Kemudian karena kurangnya minat sekolah SPMA dan pak dari kebijakan Departemen Pendidikan yang menetapkan semua Sekolah Menengah Kejuruan di bawah Kementerian Pendidikan, maka secara berangsur semakin kurang minat calon siswanya sehingga sampai tidak aktif lagi.
Kemudian agenda besar kedua adalah menghidupkan dan memakmurkan lahan tanah Pondok di Komplek Pondok Pesantren Darussalam Martapura yang saat itu masih kosong. Maka didukung dengan rekomendasi Ketua Umum Yayasan KH Badruddin, telah terbangunan Asrama santri Tapin, Tabalong dan HSU.
Kemudian saat ini sudah dikembalikan lagi ke Yayasan, karena terdesak lahan Pondok, untuk Asrama Tapin sekarang menjadi tempat Kerja Santri SMK, Asrama HSU untuk pengembangan Madrasah Diniyah Takhassus dan eks asrama Tabalong untuk asrama santri Tahfidz.
Mubes WAPDA yang ke 2 pada tahun 1989 kembali terpilih Drs.H.Djuhdi (alm). Realisasi program terbesar periode 1989-1994 adalah mengupayakan hasilnya untuk guru guru Pondok Pesantren Darussalam Martapura dengan tanaman pohon karet seluas 15 hektar.
Periode ke 3 ini karena tidak ada Mubes sesuai periodesasi yang semestinya pada tahun 1994, sampai berpulang ke rahmatullah Ketua Umum Wapda Drs. H. M. Djuhdi pada tahun 1998, kemudian dilanjutkan Pergantian Antar Waktu oleh KH. Khalilurrahman (alm) selaku Ketua, sampai pada tahun 2014 baru terlaksana Mubes ke 3.
Mubes ke 3 yang dilaksanakan bulan Agustus 2014 mengahsilkan kepengurusan yang terpilih sebagai Ketua Umum Dr.H.A.Fauzan Saleh, M.Ag. Meneruskan jejak terdahulu, maka dalam hasil Rapat Koordinasi menetapkan yang masih mengupayakan fokus untuk kesejahteraan guru, dengan mengangkat isu sentral mendirikan Perusahaan air Minum Kemasan Darussalam.
Dalam perjalannya untuk tindak lanjut telah dilakukan dua tahun berturut-turut melaksanakan Rapat Koordinasi yang mengundang semua Wapda perwakilan, yaitu pada tahun 2015 dengan menghasilkan inventarisasi semua perwakilan untuk menanam sahamnya, menyepakati nama air minum kemasan “DARUSSALAM”.
Tindak lanjut dari proses Air minum kemasan ini, Selaku Ketum sempat memimpin rapat 2 kali di Q Mall Banjarbaru yang dimotori oleh H,Fauzi (alm) jabatan di Wapda Pusat Bendahara, untuk pembuatan Akta Pendiriannya. Pada tanggal 7 Maret 2015 KH.Muhammad Naufal, KH.Fadlan Asy’ari dan Guru Gazali Zainu menghadap notaris Nurdiana Fitria SH, M.Kenotariatan untuk pembuatan Akta Notaris. Alhamdulillah, surat keputusan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia RI, nomor AHU-0015470-AH.01.01.TAHUN 2015 tanggal 07 April 2015 Resmi berbadan hukum perusahaan terbatas dengan nama PT Warga Alumni Darussalam (PT WAD).
Kemudian Rapat Koordinasi yang juga mengundang seluruh Wapda Perwakilan pada tanggal 9 April 2016, bertepatan tanggal 01 Rajab 1437 H. menyepakati saham 100 persen dari Yayasan yang hasilnya untuk Guru-guru Ponpes Darussalam Mengenai saham yang sebagian Wapda Perwakilan sudah masuk sepakat untuk disumbangkan untuk permodalan PT WAD.
Di tahun 2017 beberapa pengurus dan anggota Wapda Pusat untuk dipercaya Yayasan Ponpes Darussalam untuk melakukan penjajakan rencana bantuan hibah PT Pama Sungai Pinang tanah seluas kurang lebih 20 hektar dengan bangunan Masjid Dan dituangkan dalam Surat Keputusan Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Martapura nomor 067/YPPD/DK 01/A.IX/2017 tentang Tim Penjajakan Bantuan PT. Pama Sungai Pinang Kabupaten Banjar tanggal 26 September 2017.
Atas saran dan masukan Tim Penjajakan, maka Yayasan membuat surat resmi permohonan Hibah eks bangunan perkantoran dan Masjid serta sarana prasarana lainnya yang berlokasi di desa Rantau Nangka Kecamatan Sungai Pinang kepada Pimpinan PT Pama Persada Nusantara, dengan tujuan untuk dijadikan Pondok Pesantren Darussalam Unit II, Kemudian koordinasi dilakukan ke PT Pama, alhamdulillah langsung diterima
Manajer PT Pama Persada Nusantara Edwar cs di Rumah Makan Bambu Landasan Ulin pada tanggal 24 Oktober 2017. Wal hasil pihak PT Pama menghibahkan eks bangunan perkantoran dan sarana prasarana ke Yayasan.
Untuk selanjutnya karena tanahnya dikembalikan ke pemkab Banjar, Tim merasa optimis melewati Bapak Bupati KH Khalilurrahman. Setelah melakukan koordinasi dengan Bapak Bupati, selanjutnya ditindaklanjuti koordinasinya ke PD Baramarta selaku leding sektornya untuk aset pemerintah Kabupaten Banjar bidang lahan batu bara. Sempat Tim beraudiensi 2 kali ke kantor PD Baramarta di bulan Oktober 2017
Tim juga lebih dulu melakukan peninjauan ke lapangan ke lokasi eks perkantoran PT Pama desa Rantau Nangka Kecamatan Sungai Pinang, tepatnya pada tanggal 23 Oktober 2017 didampingi staf BPKAD Kabupaten Banjar dan Camat Sungai Pinang.
Dalam proses negosiasi dengan PD Baramarta, sempat pula Tim melalui surat Yayasan meminta bantuan kepada Bupati untuk pencegahan pembokaran dari masyarakat untuk keperluan mereka dan kalau dibiarkan akan habis material yang sudah dihibahkan ke Yayasan. Alhamdulillah berkat meminta bantuan Bapak Bupati pembongkaran dari masyarakat bisa terhenti.
Ketika Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Martapura mendapat kepercayaan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menunjuk Ketua Umum dan Sekretaris Umum (Dr.H.A.Fauzan saleh dan Os Yuseran Ya’cub) menjadi Pengarah dalam kepanitiaan peningkatan kompetensi kesejarahan melalui media inspiratif di pondok pesantren Darussalam Martapura nomor No. 210/SK/PU/YPPD/XI/2019 tanggal 13 November 2019.
Pasca bedah ilmiah 14/11 2019 hasil penelitian tentang Profil Pondok tersebut bertempat di Aula Darussalam melahirkan “BUKU PROFIL PONDOK PESANTREN DARUSSALAM MARTAPURA” dan diperbanyak oleh Gubernur H Sahbirin Noor (paman birin) sebanyak 4000 eksp untuk dibagi-bagikan kepada para alumni se Kalimantan Selatan.
Temuan yang menarik dari hasil penelitian dalam menggali sejarah berdirinya Pondok Pesantren Darussalam ini adalah tentang profil periode pertama, KH.Djamaluddin yang sebelumnya belum diketahui sebagai arah pemikiran beliau. Ternyata di antara motivasi berdirinya Madrasah Darussalam, nama semula Pondok Pesantren Darussalam, karena di sekitar kampung Pasayangan dan Pekauman sudah berkembang Pendidikan agama Islam paham Muhammadiyah yang lahir dan berdiri tahun 1912.
Sehingga penuh antusias, KH.Djamaluddin selaku Ketua Syarikat Islam menginginkan paham yang diajarkan Datu Kalampayan lebih berkembang di kampung Pasayangan kampung pekauman dan sekitarnya.
Dan pada tanggal 28 sampai dengan 31 Januari 2022 dilaksanakan Musyawarah Besar ke IV Warga Alumni Pondok Pesantren Darussalam Martapura untuk merumuskan kembali bagaimana agar Yayasan Darussalam Martapura semakin berkembang.