REDAKSI8.COM – ‘Aroma’ pelaksanaan pesta demokrasi yang akan digelar pada tahun 2024 secara serempak sudah mulai ‘terendus’ di berbagai daerah Kabupaten/ Kota hingga ditingkat Provinsi. Meskipun pelaksanaannya nanti masih akan digelar di pada 14 Februari 2024.
Terhitung sejak sekarang selang waktu pelaksanaan khususnya pemilu sekitar 20 bulan ke depan. Namun desas desusnya sudah mulai tercium saat ini dengan maraknya deklarasi dukungan terhadap kandidat dalam hal ini Calon Presiden (Capres).
Dimana satu persatu organisasi masyarakat mulai bermunculan untuk mengumumkan jagoan mereka sebagai kandidat.
Menurut Kepala Bidang Politik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Ida Saptika Dewi, meningkatnya deklarasi dukungan bakal Capres 2024 sejauh ini belum ada dampak apapun terhadap suasana perpolitikan di Kalsel.
Karena selama ini pihaknya sudah melakukan bermacam upaya peredaman isu hoax dan tindakan provokasi oleh oknum tidak bertanggungjawab yang dapat memicu terjadinya huru hara di masyarakat.
“Stabilitas perpolitikan kita disini (Kalsel) sejauh ini masih aman. Tidak ada demo atau hal-hal yang dapat menimbulkan ke kisruhan di masyarakat,” ujarnya kepada Redaksi8.com saat ditemui di ruangannya, Kantor Bakesbangpol Kalsel, Kamis (16/6).
Dalam waktu dekat kata Ida, pihaknya juga akan menggelar pendidikan politik, sosialisasi dan himbauan kepada setiap SKPD dalam bentuk sebuah surat edaran. Itu dilakukan lanjut Ida demi menjaga keamanan dan kenyamanan situasi pemilu.
“Dalam waktu dekat kita akan membuat surat edaran ke SKPD-SkPD supaya tetap dalam keadaan kondusif,” cetusnya ke penulis.
Ida menghimbau, masyarakat pun jangan sampai terprovokasi oleh isu-isu yang dipikir dapat menimbulkan perpecahan. Tetap melihat figure si bakal calon.
“Kita berharap parpol tetap damai dan solid. Alhamdulillah kita dengan parpol dengan Kesbangpol akrab. Artinya kami saling berkoordinasi.
“Dalam waktu dekat kita juga akan studi tiru bersama parpol ke luar daerah untuk mengadopsi sistem perpolitikannya. Kita ingin ada perubahan kearah yang lebih baik, aman dan damai dari segi perpolitikan di Kalsel,” lebih jauh kepada pewarta.
Ia beranggapan, jika antar parpol saja terjadi keharmonisan dan kerukunan, secara otomatis dampak yang dimunculkan berupa kedamaian dan kenyaman di lingkungan masyarakat selama pemilu.
“Kami akan mencoba dan mudah-mudahan lebih banyak lagi kegiatan pendidikan politik disegala lini. Bagaimana kita berpolitik tapi ada rambu rambunya,” pungkasnya