REDAKSI8.COM – Pemerintah Kota Banjarbaru terus melakukan upaya untuk menurunkan dan pencegahan terhadap Stunting, salah satu upayanya yaitu menyelenggarakan penandatanganan komitmen bersama dalam rangka percepatan penurunan stunting sekaligus temu kader KB se-Kota Banjarbaru, dan Pelayanan KB gratis untuk masyarakat Kota Banjarbaru serta Penyerahan Kendaraan Operasional Roda 2 untuk Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), di Komplek Wengga Tahap IV RT. 044/RW. 007 Kel. Guntung Manggis Kec. Landasan Ulin Kota Banjarbaru, pada (14/03) Senin pagi.
Dalam kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Banjarbaru, H. M. Aditya Mufti Ariffin bersama Wakilnya, Wartono, Kepala BKKBN Provinsi Kalsel Ir. H. Ramlan, MA, Ketua DPRD Kota Banjarbaru Fadliansyah, SH, MH dan Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Drs. H. Said Abdullah, M. Si. Serta Kepala DP2KBPMP2A Kota Banjarbaru Dra. Sri Lailana, Camat dan Lurah se-Kota Banjarbaru, serta Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) se – Kota Banjarbaru.
Acara dimulai dengan penyerahan Kendaraan Operasional Roda 2 untuk PLKB yang diserahkan langsung oleh Wali Kota Banjarbaru, kemudian dilanjutkan Penandatanganan Komitmen Bersama dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting.
Dalam kesempatan ini Wali Kota Banjarbaru, H. M. Aditya Mufti Ariffin menyampaikan, saat ini Stunting di Kota Banjarbaru sebanyak 19%, dan Tahun 2024 ditargetkan bisa turun menjadi diangka 14%.
“kita berharap ke depannya ini bisa lebih kita turunkan lagi, dan mudah-mudahan pada tahun 2024 target 14% ini bisa tercapai,” katanya.
Beliau juga berharap, komitmen bersama yang disepakati hari ini sangatlah penting untuk kita jalankan bersama, karena stuting atau kekurangan gizi pada anak-anak saat ini merupakan salah satu tantangan terbesar yang masih dihadapi Indoensia, khususnya Kota Banjarbaru.
“Mudah-mudahan dengan adanya penambahan fasilitas kepada para penyuluh, dan program-program yang kami laksanakan di Pemerintah Kota Banjarbaru ini bisa memberikan dampak penurunan angka stunting di Kota Banjarbaru,” harapnya.
Masih kata Aditya, dirinya menghimbau kepada seluruh SKPD untuk selalu berkolaborasi dan sinergi terkait program-program dalam mengatasi pola asuh dan pola gizi yang dapat menyebabkan anak kurang tinggi ataupun gizi buruk.
“Kepada seluruh kader KB Kota Banjarbaru terus dedikasikan dan pengabdiannya untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarbaru sekaligus Ketua Pelaksana Pengendalian Stunting Kota Banjarbaru, Wartono mengucapkan terimakasih kepada SKPD terkait dan semua pihak telah saling berkoordinasi.
“mudah-mudahan target di Tahun 2024 bisa tercapai asal semua kita berkoordinasi bergerak bersama antara stakeholder, dari SKPD, dari tingkat Kecamatan Kelurahan dan tingkat RT bergerak,“ ujarnya.
Kemudian beliau mengarahkan langkah-langkah yang harus dilakukan kedepan, agar angka stunting bisa menurun.
“fasilitas yang telah diberikan agar bisa mobile. Artinya pendataan, monitor, pendampingan dan lain-lain itu juga tetap harus dilakukan secara continue dan berkala,” pungkasnya.
Masalah stunting merupakan ancaman bagi Indonesia, karena anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisik tapi juga pertumbuhan otak. Akibatnya, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tidak produktif yang berdampak pada terganggunya kemajuan negara.
Mari bersama-sama wujudkan BASINGSING (Banjarbaru Bebas Stunting)!