Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Tanaman Pangan Berkelanjutan Bab IV pasal 12 ayat 2 bagian L tertulis, luas lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan Kota Banjarbaru paling kurang seluas 1.000 hektar.
“Kalau Banjarbaru itu rasanya 1000 hektar. Itu pun pertaniannya (luas lahan pertanian<–red) di Banjarbaru ini belum tercapai,” ungkap legislator Emilasari.
Persoalan pemindahan ibukota yang secara perlahan Ia menukas akan menimbulkan peluang besar terjadinya pertambahan penduduk dan perkembangan bangunan perkotaan. Oleh karena itu ketentuan untuk lahan pertanian yang sesuai undang-undang secara tegas harus tetap dijaga seutuhnya.
“Harus kita pertimbangkan bagaimanapun perkembangan kota ke depan. Kita pertimbangkan semua acuannya pada RT RW. Karena disana kita juga sudah ada memuat zonasi kawasan pertanian yang tidak boleh ditabrak oleh proses pembangunan kedepan. Karena itu adalah sebagai acuan pembangunan kota Banjarbaru,” pungkasnya.
Dari data Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru luas lahan pertanian komoditi padi di Banjarbaru tahun 2021 sebesar 1.582 hektar.
Kawasan pertanian terluas berada di Kecamatan Cempaka seluas 1.247 hektar. Disusul Kecamatan Banjarbaru Utara yang memiliki lahan pertanian seluas 150 hektar.
Selanjutnya Kecamatan Liang Anggang seluas 126 hektar dan Kecamatan Landasan Ulin ada 59 hektar.
Laporan data tahun sebelumnya, luas lahan pertanian secara akumulatif di Banjarbaru justru lebih kecil dibanding tahun sekarang, 1.365 hektar. Dikarenakan adanya perluasan wilayah pertanian di Kecamatan Cempaka sebesar 217 hektar. Paling banyak dibuka di Kelurahan Bangkal seluas 147 hektar.
Baru-baru saja pun Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin bersama masyarakat Kelurahan Bangkal panen perdana padi Ulunggul Inpari IR, Nurtri Zinc dan Inpari 42 bersama Kelompok Tani Sumber Bahagia Kelurahan Bangkal, Senin (21/2).
Varietas yang dipanen ini merupakan jenis produk diantara varietas lokal dengan varietas luar di lahan seluas 6 hektar.
“Ada beberapa varietas baru yang ditanam di Kota Banjarbaru, dan mudah-mudahan ini bisa jadi produk unggulan. Produk yang ditanam hari ini adalah produk antara varietas lokal siam unus dengan varietas yang ada di luar kalimantan,” tutur Walikota Aditya.