REDAKSI8.COM – Selama masa pandemi Covid-19, sampah rumah tangga di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel) justru banyak berkurang. Dari data hasil akumulasi jumlah sampah yang masuk setiap hari di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banjarbaru, di masa pandemi tercatat ada sekitar 120 ton sampah perhari.
Namun saat kondisi normal sebelum pandemi total sampah yang masuk justru lebih banyak, kurang lebih 150 sampai 160 ton sampah per harinya.
Hingga berjalannya PPKM level 2 saat ini, dimana tempat-tempat hiburan, rumah makan dan cafe telah diizinkan beroprasi kembali mengakibatkan jumlah sampah kembali bertambah.
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru, Erwan Rudiansyah mengungkapkan, jumlah sampah yang masuk ke TPA Banjarbaru selama masa pandemi Covid-19 justru berkurang.
Karena tempat-tempat hiburan, rumah makan dan cafe telah beroprasi kembali, sehingga jumlah sampah yang saat pandemi yang hanya di hasilkan dari sampah rumah tangga saja kini bertambah, atau kondisi itu disebut Erwan kembali normal.
“Sekarang kondisinya justru kembali normal. Karena sebelum masa pandemi dan setelah menurunnya lonjakan kasus covid, total sampah rumah tangga justru lebih banyak dibandingkan masa pandemi,” ungkapnya kepada pewarta, Selasa (30/11).
Dari 40 armada pengangkut sampah rumah tangga Ia menjelaskan, kurang lebih setiap truk angkutan membawa 3 ton sampah per hari. Beroprasi dari pukul 05.00 pagi hari.
“Tadi baru saja aku datang ke TPA perharinya sekarang ada 150 ton sampah. Bahkan ada yang sampai 160 ton sampah,” ujarnya.
Selanjutnya, ada 3 buah armada angkutan sampah khusus mengangkut tebangan pohon, belukar dan ranting. Baginya itu juga menjadi indikator yang mempengaruhi bertambahnya nilai timbangan di TPA.
“Seharusnya hasil tebangan itu ukurannya lebih diperkecil sebelum diangkut,” sarannya.
Dikutip dari Indonesia National Plastic Action Partneship yang dirilis April 2020, sebanyak 67,2 juta ton sampah Indonesia masih menumpuk setiap tahunnya, dan 9 persennya atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau dan laut.
Di Indonesia diperkirakan sebanyak 85.000 ton sampah dihasilkan per harinya, dengan perkiraan kenaikan jumlah mencapai 150.000 ton per hari pada tahun 2025.
Jumlah ini didominasi oleh sampah yang berasal dari rumah tangga, yang berkisar antara 60 hingga 75 persen.