REDAKSI8.COM, KALSEL – lagi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perikanan Indonesia Satuan Kerja (Satker) Kalimantan Selatan (Kalsel), baru-baru ini memberikan bantuan kerjasama trading dalam bentuk menyerap hasil tangkap ikan para petani di Kalsel.
Kata Kepala BUMN Perikanan Indonesia Satker Kalsel Trisna Utama, serapan ikan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan produktifitas hasil tangkap potensi ikan di Kalsel.
“Alhamdulillah untuk bulan ini kita menambah mitra untuk membantu menyerap ikan hasil tangkapan laut di ditingkat supplier,” terang Trisna kepada Redaksi8.com melalui sambungan telepon Kamis (22/6/2023) pukul 20.00 wita.
Trisna ingin, seluruh jenis komoditi hasil laut nelayan Kalsel dapat diserap melalui mitra kerjasama BUMN Perikanan Satker Kalsel.
Supaya, para nelayan Kalsel tidak lagi menjual hasil tangkapan di tengah laut secara cash kepada nelayan-nelayan dari pulau Jawa, terutama nelayan-nelayan Pantura.
“Ada dari Pekalongan, Rembang sampai Makassar (nelayan <-red) juga ada,” bebernya.
Karena, jika hasil tangkap nelayan Kalsel dijual sebelum tiba ke pelabuhan, semua data komoditi yang diperoleh sulit terukur oleh pemerintah daerah.
Serta, dari hasil analisis potensi yang sudah tercatat nanti sambungnya, kemungkinan besar anggaran dari pemerintah pusat bisa lebih banyak yang dikucurkan ke daerah, dalam hal ini wilayah Kalsel.
“Selain meningkatkan kesejahteraan para nelayan, negara juga dalam hal ini pendapatan untuk daerah diuntungkan,” sebutnya.
Bagi siapa saja yang ingin bermitra dengan BUMN Perikanan Ia menerangkan, terlebih dulu mesti mempunyai banyak relasi terhadap nelayan.
Setelah itu, si supplier yang resmi menjalin kemitraan akan diberi bantuan oleh BUMN Perikanan untuk menyerap hasil tangkap ikan para nelayan di tempatnya.

Itu (Nelayan<-red) mencakup wilayah Kabupaten Kotabaru maupun di Tanah Bumbu yang notabennya memiliki banyak keanekaragaman komoditi hasil tangkap ikan.
“Misalnya satu supplier dapat menguasai 20 sampai 30 nelayan, nah itu kita jadikan role model sehingga nanti nelayan yang lain akan melirik mitra kami,” cetusnya.
“Nah disitu kita instruksikan mitra kita, yang kita beri bantuan ini untuk membantu menyerap hasil tangkap para nelayan,” sambungnya menjelaskan.
Hasil tangkapan yang diserap tadi sebut Trisna, akan dijual ke Pasar Balikpapan, Samarinda , Kalimantan Tengah, bahkan sampai ke Kalimantan Barat.
Dari data supplier lebih jauh kepada redaksi8.com, kebanyakan satu kapal itu bisa menghasilkan 10 sampai 15 ton.
“Dari satu kapal itu kita putar otak supaya bisa membeli tapi bisa juga menjual. Jadi tidak ada perputaran keuangan yang melambat di situ,”pikirnya.
Pembeli pun sebutnya mesti bersifat sehat, artinya tidak ada sistem hutang piutang, semua dibayar secara langsung.
“Kita melakukan kerjasama bagi hasil mulai dari 100 juta, paling tinggi 500 juta bahkan kalaupun dia bagus kita bisa masuk sini sampai 1 miliar. Yang pernah berjalan tahun lalu sampai 1,5 miliar per bulan,” tukasnya.
Diketahui, wilayah pesisir yang memiliki banyak hasil komoditi laut tertinggi di Kalsel ada di daerah Batulicin dan Kota Baru.
“Langkah ke depan, kita akan merambah ke Tanah Laut, Banjarmasin, Batola hingga Marabahan. Tapi kita masih berfokus di daerah 2 Kabupaten ini dulu. Lalu menambah investor dari luar negeri dengan harapan dapat menambah keuntungan untuk daerah,” pungkasnya. (ADV)
