REDAKSI8.COM – Beberpa organisasi di kota Banjarbaru seperti PMII, HMI, KAMMI, GMNI, IMM, dan KMHDI yang tergabung dalam kelompok cipayung Banjarbaru melaksanakan silaturahmi. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekretariat PMII Kota Banjarbaru, Minggu (2/8/2020) dan menghadirkan Para ketua organisasi Mahasiswa eksternal kampus dan ketua karang taruna kota Banjarbaru Try Hayat Hariwibowo.
kegiatan ini diharapkan tidak hanya selesai sampai di pertemuan ini saja, sebagai organisasi mahasiswa yang notabene sebagai organisasi pengkaderan yang fokus mengkader para mahasiswa untuk menjadi kader intelektual yang bertanggung jawab akan ilmunya serta berkomitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan republik indonesia.
“Kader kader organisasi mahasiswa cipayung plus memerlukan ruang untuk mengamalkan ilmu yang sudah kami pelajari di dunia kampus, untuk itu kami membangun silaturahmi dengan Karang taruna kota Banjarbaru,” ungkap Syafiq Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Banjarbaru
“Di sela kegiatan tersebut, kelompok cipayung dan karang taruna mengadakan doa bersama untuk kesembuhan walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani yang saat ini lagi terkena musibah positif covid-19, kita harapkan beliau dan seluruh masyarakat kota Banjarbaru segera mendapatkan Kesembuhan, dan Pandemi covid-19 ini Segera Berakhir,” tambahnya
Safiq berharap, dengan mendatangkan ketua karang taruna, harapannya untuk mahasiswa dan masyarakat yang melalui karang taruna dapat bersinergi untuk membangun kota Banjarbaru lebih baik lagi.
“Kami atas nama semua ketua organisasi mahasiswa se kota Banjarbaru dalam kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Polres Banjarbaru yang telah memfasilitasi kegiatan yang sangat bermanfaat ini,” tutup alumni ilmu komunikasi Fisip Uniska Banjarmasin.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kota Banjarbaru, Trihayat Ariwibowo juga menyambut baik kegiatan silaturahmi ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan jembatan awal untuk menghubungkan antar organisasi kemahasiswaan dengan Karang Taruna.
Ditandaskan Trihayat, bagaimanapun juga mahasiswa berorganisasi dan berkegiatan, maka bentuk pengabdian tertingginya adalah saat kembali ke masyarakat untuk mengabdikan diri dan ilmu yang dimilikinya. Karena itu, keberadaan Karang Taruna sangatlah strategis sebagai wadah aspirasi berkegiatan sosial nantinya.
Sebagai organisasi yang mengakar kuat di masyarakat, Karang Taruna telah menunjukkan eksistensi diri di masyarakat. Namun yang juga perlu dipahami sebagai organisasi sosial, Karang Taruna itu sangat dinamis.
“Karang Taruna biasa timbul dengan cepat tetapi bisa juga hilang tanpa jejak”, kata Trihayat pada sesi sharing pengalaman.