REDAKSI8.COM – Pekan lalu pasca diguyur hujan deras dalam kurun waktu beberapa jam, Kota Banjarbaru kembali kebanjiran disejumlah titik lokasi. Diantaranya, pemukiman bantaran Sungai Kemuning, Jalan Ahmad Yani dan sebagian pemukiman di Kecamatan Cempaka.
Bagi Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarbaru Nurkhalis Anshari pemerintah kota Banjarbaru mesti memperbanyak embung untuk cegah banjir.
“Saran kami Pemerintah Kota Banjarbaru mesti memperbanyak embung demi mencegah banjir,” ujarnya kepada Redaksi8 melalui Via WhatsApp, (4/7) pukul 23.10 WITA.
Menurut anggota Badan Anggaran (BANGGAR) ini pemerintah perlu memperbanyak embung atau penampungan air. Karena embung mampu mencegah terjadinya banjir saat musim penghujan tiba.
“Embung merupakan salah satu solusi untuk mengurangi risiko banjir. Karena itu harus dibuat banyak di daerah Banjabru, dan sekitarnya,” sarannya.
Kemudian air tampungan yang ada di embung sambungnya bisa dialirkan pelan-pelan pada saat kondisi sudah mulai normal.
“Dengan demikian risiko dampak banjir dapat diminimalisir,” cetusnya.
Secara umum, Politisi muda PKS ini menilai keberadaan embung di daerah Banjarbanjaru belum begitu banyak dan signifikan. Karena itulah saat hujan tiba dengan intensitas tinggi mengakibatkan banjir.
“Pemerintah kota bisa saling bekerja sama untuk membuat lingkungan lebih baik lagi salah satunya memperbanyak embung,” tambahnya.
Selain embung, lulusan Telkom University ini juga menyarankan agar pemerintah dan masyarakat memperbanyak penanaman tanaman yang bisa mereboisasi dan menyerap air.
“Apabila embung dan penanaman tanaman tersebut dilakukan, maka diyakini bencana banjir yang sempat melanda wilayah Kota Banjarbaru beberapa hari yang lalu bisa diatasi sebelum terjadi,” pikir Nurkhalis.
Nurkhalis berpendapat, pembukaan lahan yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat merupakan salah satu penyebab banjir terjadi.
Hal itu dikarenakan air tidak lagi memiliki tempat resapan saat musim penghujan tiba.
“Jadi awalnya itu lahan pertanian atau kebun namun kemudian digunakan sebagai jalan dan bangunan sehingga tidak ada lagi resapan air ke dalam tanah,” tukasnya.
Lebih jauh, semua pihak perlu memperbanyak penanaman tanaman terutama di daerah-daerah jalan air menuju ke sungai.
“Karena pada dasarnya semua tanaman tuturnya bisa digunakan, tergantung mana yang cocok saja di lokasi atau daerah jalan air tadi,” pungkasnya.
Sekedar informasi, Banjarbaru sejauh ini sudah memiliki embung yang letaknya berada di Kecamatan Cempaka. Embung itu di kenal dengan Embung Cempaka.
Embung Cempaka yang mampu menampung 91.200 meter kubik air itu sudah pernah dilakukan normalisasi dengan pengerukan pendalaman sekitar dua hingga tiga meter. Luasannya mencapai 3,1 hektare.
Sementara nilai kontrak dana pengerjaannya sebesar Rp 424 juta pada 21 Oktober tahun 2020. Adanya Embung Cempaka tersebut diharapkan bisa berfungsi untuk menampung curah hujan.