
REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Selain karena dugaan ulah para pemulung yang mengobok-obok sampah di TPS Guntung Lua Jafri Jam-Jam Banjarbaru, ditengarai penyebab lain akibat aktivitas pengurukan sampah oleh warga sendiri.
Bebebrapa warga ada yang berprofesi jadi pengangkut sampah dengan sistem jemput bola ke tiap-tiap rumah di kawasan perkomplekan sekitar.
Setelah sampah berhasil dikumpulkan, biasanya kata Kasi Penanganan Sampah dan Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru M. Kamryansyah, sampah tersebut di turunkan di TPS Guntung Lua setelah pihak DLH membersihkannya di waktu pagi.
Sampah-sampah yang seharusnya sudah bersih saat siang hari, yang notabennya waktu tersebut merupakan waktu produktif masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang melintas disana, terpaksa masih menghirup aroma tak sedap lantaran sampahnya kembali diuruk oleh petugas sampah mandiri.
“Membeludaknya sampah di TPS Guntung Lua dikarenakan angkutan sampah gerobakan dari warga dilakukan disiang hari,” beber Kamransyah kepada Redaksi8.com.
Mengatasi hal tersebut, petugas kebersihan dari DLH yang mengangkut sampah di TPS Guntung Lua kedatangannya sekarang ujar Kamran sedikit diperlambat.
Supaya ketika mengangkut sampahnya tetap bisa terkumpul dan tidak terjadi peluberan. baik hasil sampah di malam hari maupun siang hari.
“Banyak warga yang membuang sampah pada saat akan pergi ke pasar,” ungkapnya.
“Kita sudah berusaha mengangkut sampah sepaginya, tapi terlalu pagi siang sampahnya datang lagi,” lebih jauh.
Kamryansyah mengimbau warga, biasakan membuang sampah di malam hari, sesuai aturan perda dan waktu yang sudah ditentukan membuang sampah pada pukul 18.00 Wita sore sampai 06.00 Wita.
Hal tersebut berlaku untuk semua TPS yang ada di Kota Banjarbaru.
“Diharapkan pada siang hari sudah tidak ada lagi warga yang membuang sampah di TPS tersebut, sehingga paginya sudah bersih,” cetusnya.
Sebelumnya, seorang warga setempat Devi mengaku, aroma bau sampah di TPS Guntung Lua begitu menyengat.
Saking menyengatnya, nyamuk dan lalat mulai berkeliaran di sekitaran rumahnya.
Penyebab sampah mulai berhamburan ke luar TPS salah satunya diduga karena ulah para pemulung.
Sampah dilempar sembarangan dan diobok-obok oleh pemulung.
Ditambah, setiap kali turun hujan, sampah tersebut terbawa air menuju saluran drainase hingga menutup gril-gril drainase.
Akibatnya, air yang kerap turun melalui saluran-saluran drainase, kini meluap ke jalan.
“Sangat bau dan mengganggu, apalagi sampah diobok-obok pemulung, dan kalo banjir sampahnya kemana-mana berserakan,” tukasnya.
“Kadang-kadang juga orang ziarah kemakam terganggu karena baunya,” pungkasnya.
Penulis Irma