REDAKSI8.COM – Pada Rapat Kerja (Raker) DPRD Kota Banjarbaru terkait penanganan dan penanggulangan baik saat maupun pasca banjir, Anggota Komisi III DPRD Banjarbaru, Emilasari meminta pemerintah daerah menginventarisir infrastruktur khususnya akses jalan di Tambak Buluh eks Kelurahan Landasan Ulin Timur dan Sidomulyo.
Lantaran dampak banjir yang terjadi selama kurang lebih sepekan sejak (12/1) itu membuat infrastruktur disana mengalami kerusakan cukup parah.
“Tolong diinventarisir persoalan infrastruktur di Tambak Buluh dan Sidomulyo,” tegasnya kepada Redaksi8.com pasca raker, Selasa (2/2).
Ia juga menekankan pemko Banjarbaru menyediakan tempat penampungan suplai air bersih untuk warga sekitar. Supaya saat warga kembali dari pengungsian ke eks Kelurahan Landasan Ulin Timur tetap bisa melakukan aktivitas normal dan bertahan di rumah masing-masing.
“Kita juga menyoroti kejelasan jumlah rumah yang terdampak di wilayah Liang Anggang serta bagaimana koordinasi dengan pemerintah pusat mengenai penggantian rumah-rumah rusak,” tutur Emi.
Menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT), bagi Emi bisa menjadi solusi dari persoalan penanganan saat terjadi musibah bencana banjir maupun masa recovery sekarang.
“Ada sebesar 5 Miliyar rupiah dana BTT yang bisa kita alokasikan untuk penanganan yang belum rampung termasuk recovery,” katanya.
“Kita memang belum disajikan data yang valid baik kerusakan infrastruktur maupun usaha masyakarat yang terdampak seperti sisi pertanian, perikanan dan sebagainya. Lalu bagaimana treatmentnya terhadap masyarakat yang terdampak, data- data itu penting untuk disajikan pemko kita,” sambungnya.
Termasuk data hari ini Ia ingin jumlah masyarakat Banjarbaru yang terdampak serta total pengungsi dari luar daerah terus dilakukan update data.
“Itu tadi yang kita sampaikan dan menjadi kesimpulan dalam rapat hari ini,” tutup Emi.
Selanjutnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarbaru, Zaini memaparkan, jumlah pengungsi yang menempati beberapa bangunan di Kota Banjarbaru mencapai 7 ribu lebih hingga berangsur-angsur berkurang.
Seperti pengungsi yang tinggal di Mess L dan BLK Banjarbaru Ia mengaku sudah pulang ke tempat tinggal masing-masing.
“Sekarang untuk data jumlah pengungsi berada di angka 4 ribu 4 ratus lebih jiwa,” ungkap Zaini.