
REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Permasalahan Stunting yang tengah menjadi isu Nasional beberapa tahun belakangan, menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia Dr. Muhammad Adib Khumaidi, penanganannya mesti dilakukan bersama-sama.
Jangan sampai masalah itu serta merta diserahkan kepada pemerintah daerah saja.
Karena baginya, peran stakeholder dan profesi bidang kesehatan dapat memberikan effort supaya penurunan angka stunting, khususnya di ibu Kota Provinsi Kalsel, Kota Banjarbaru jauh lebih cepat.


Ia berpendapat, ada dua konsep yang saat ini bisa dilakukan. Pertama, kolaborasi dan kesetaraan, kedua, IDI selalu siap menjadi patner dari pemerintahan, terlebih menyelesaikan masalah stunting.
“Jadi inilah yang menjadi penting, karena kita ingin menyelesaikan permasalahan kesehatan itu dengan dua konsep,” ujar Dr. Adib pasca pelepasan delegasi anggota IDI se-Indonesia di acara Puncak Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-115, di depan kantor Balai Kota Banjarbaru, Jumat (19/5/2023).
Menyelisik masalah stunting kata Dr. Adib, bukan hanya melulu soal kekurangan gizi saja, faktor-faktor lain seperti ekonominya, edukasi pendidikan dan penyuluhan pola hidup sehat pun jadi indikasi penyebab munculnya stunting.
Itulah mengapa Dr. Adib ingin adanya kolaborasi yang perlu melibatkan semua komponen masyarakat.
“Masalah stunting bukan hanya memberi gizinya saja, tapi memberikan sebuah edukasi dan pola hidup sehat untuk masyarakat,” cetusnya.
Dalam rangkaian kegiatan puncak HBDI ke-115, bansos yang dilaksanakan IDI diantaranya penyuluhan, donor darah, mendatangi tempat-tempat binaan dari IDI, pembangunan jamban sehat, MCK dan masih banyak lagi.
Selain di Banjarbaru, giat itu akan dilaksanakan di beberapa tempat, pertama Tapin, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut dan Banjarmasin.
Kegiatan seperti ini akan terus berjalan sampai menjelang tanggal 24 Oktober di ulang tahun Ikatan Dokter Indonesia.
Sementara itu, Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mengucapkan selamat Hari Bakti Dokter Indonesia yang ke-115. Ia ingin kegiatan hari ini dapat menginspirasi para dokter di seluruh Indonesia.
Tujuannya, supaya dapat mengabdikan diri dengan bersungguh-sungguh terhadap profesi yang telah dijalani.
Harapannya IDI bisa semakin terdepan sebagai organisasi profesi yang bisa mengayomi para pengurus, anggota, dan tentunya IDI juga bisa mengikuti perkembangan zaman.
“Peringatan ini tentunya dapat mendorong dokter di seluruh Indonesia untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” Walikota menukas.
“Dan kami berterimakasih, juga mengapresiasi atas kinerja, dedikasi, dan pengabdian dokter seluruh Indonesia dalam mengatasi pandemi covid-19,” pungkasnya.
Penulis Irma

