REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Banjarbaru ingin, ada sosialisasi kepada para penyandang disabilitas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), soal kemudahaan ketika melakukan pencoblosan di Pemilihan Umum (pemilu) 2024 mendatang.
Sebab, penyandang disabilitas sensorik pendengaran dan wicara di pesta demokrasi sebelumnya menilai, fasilitas yang disuguhkan ke mereka kurang begitu ramah.
Ketua Pertuni Kota Banjarbaru Santuso mengaku, pada pemilu beberapa tahun lalu, banyak penyandang disabilitas kesulitan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat melakukan pencoblosan.
“Biasanya disabilitas banyak terkendala di TPS,” ungkapnya ketika Ia dan Petruni mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru, Sabtu, (8/7/23) lalu.
Ia menjelaskan, ada beberapa kendala penyandang disabilitas saat di TPS, yakni minimnya petunjuk tulisan huruf braille, sulitnya akses bagi disabilitas daksa dan tidak adanya pendamping di TPS.
“Semoga KPU menyediakan semua fasilitas keperluan kami di TPS nanti,” ujarnya.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Santuso ingin ada sosialisasi terhadap para penyandang disabilitas, khususnya penyandang disabilitas sensorik pendengaran dan wicara, yang saat ini jumlahnya ada 891 orang.

Menanggapi hal itu, Ketua KPU Kota Banjarbaru Rozy Maulana akan mengupayakan dan berkonsultasi dengan KPU Provinsi Kalimantan Selatan, supaya layanan yang diinginkan para penyandang disabilitas, terutama di Kota Banjarbaru dapat terpenuhi.
Adapun 3 poin permohonan dari organisasi disabilitas, pertama aksesibilitas di TPS menjadi ramah disabilitas, kedua akomodasi dan akseptabilitas pelayanan petugas TPS ramah disabilitas.
Yang terakhir adanya sosialisasi terhadap penyandang disabilitas dan terkhusus penyandang disabilitas sensorik pendengaran dan wicara.
“Ada beberapa poin permohonan, akan kami konsultasi ke KPU Kalsel,” jawabnya.
Senada dengan harapan para penyandang disabilitas, Rozy pun ingin pemilu tahun 2024 nanti untuk proses pencoblosan ramah terhadap mereka, baik di Kota Banjarbaru maupun seluruh Kalsel.
“KPU Banjarbaru akan bersosialisasi, tidak hanya kepada penyandang disabilitas, tapi juga pendampingnya,” tukasnya.
“Serta petugas TPS yang ada di Banjarbaru untuk menjadikan TPS yang ramah disabilitas,” pungkasnya.
