REDAKSI8.COM – Memasuki pekan kedua di awal tahun 2022, liquified petroleum gas (LPG) di Kota Banjarbaru selain ukuran 12 Kg, LPG ukuran 3 Kg dieceran masih cenderung mahal. Dimana harganya masih berkisar dari 25 ribu sampai 35 ribu rupiah.
Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarbaru Syamsuri meminta pemerintah kota harus melakukan pelacakan melalui operasi pasar dan mencarikan solusi tercepat terkait tingginya harga Gas LPG, baik ukuran 3 kg maupun 12 kg.
Karena Ia menilai, stok Gas LPG di pertamina yang disuplai ke semua agen di Kota Banjarbaru hingga saat ini belum ada pengurangan. Akan tetapi point permasalahannya menurut Syamsuri terletak pada masyarakat yang kondisinya terbilang mampu juga ikut mengambil yang bukan haknya.
“Gas 3 Kg ini kan di gunakan untuk masyarakat kecil. Tapi fakta di lapangan juga di beli oleh orang-orang yang mampu, termasuk restoran-restoran. Seharusnya gak boleh itu,” terangnya, Selasa (11/1).
“Kita berharap hal itu diawasi. Kepada pemerintah itu bisa terkendali,” sambungnya.
Memang baginya, upaya pemko Banjarbaru dalam hal pengendalian harga telah dilaksanakan melalui kartu kendali LPG, akan tetapi Ia menanyakan sejauh mana program Kartu kendali itu berjalan. Dari sana Ia melanjutkan akan terpantau transaksi jual beli.
“Jangan sampai program itu terputus. Dengan kartu itu kan bisa termonitor berapa ribu jumlah masyarakat yang berhak mendapatkan gas bersubsidi,” jelasnya.
Lebih jauh kepada Redaksi8.com, fakta di lapangan yang ditemui pihaknya penjualan Gas LPG dilakukan beberapa kali dari tangan ke tangan. Semisal, satu agen menjual sekian buah tabung kepada keluarga dekatnya yang notabennya bukan pedagang.
Kemudian satu keluarga tadi menjual kembali ke pengecer dengan harga yang sudah dinaikan dari harga yang dia beli. Baginya hal itulah yang membuat harga gas LPG di Banjarbaru cenderung mahal di eceran.
“Nah maksud saya itu melalui instansi terkait melakukan operasi pasar,” cetus Syamsuri.
“Memang pelaksanaan kartu kendali ini sudah berjalan tapi masih ada yang tersendat untuk pelaksanaan pengadaannya. Kami berharap itu bisa secepatnya terselesaikan, jangan sampai terhenti,” tandasnya.