REDAKSI8.COM – Saat ini kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute hepatitis of unknown aetiology) sedang melanda dunia, diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Linda Yuniati bahwa Hepatitis akut yang tidak diketahui ini menyerang anak anak.
“Gejala awal yang dialami adalah Mual, Muntah, Diare Berat, dan Demam Ringan. Gejala bisa berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun,” tuturnya.
Adapun terkait penyebab dari penyakit tersebut menurut Linda masih belum diketahui. Secara umum, etiologi kasus hepatitis saat ini masih dalam penyelidikan. Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa adanya agen biologis, kimiawi, dan agen lain masih terus dilakukan pada kasus yang telah teridentifikasi.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Seksi surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Noripansyah bahwa untuk Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya ini belum belum ditemukan di Kabupaten Banjar.
“Alhamdulillah di Kabupaten Banjar belum ditemukan dan sampai saat ini belum ditemukan dan kita berharap Hepatitis akut ini tidak terjadi di Kabupaten Banjar,” ungkapannya
Menurut Noripansyah, Hepatitis akut ini untuk gejalanya tidak jauh beda dengan hepatitis lainnya. Saat ini penyakit hepatitis ada 5 macam, Hepatitis yang sudah ada yakni Hepatitis A, B, C, D dan E dan yang terbaru adalah varian baru yang saat ini diberi nama Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya.
Adapun cara pencegahannya masyarakat diharapkan untuk tetap menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terutama rutin melakukan cuci tangan pakai sabun pada anak-anak, yang dapat mencegah terjadinya penularan berbagai macam penyakit infeksi.
Pastikan makan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, serta menerapkan protokol kesehatan seperti biasa yaitu mengurangi mobilitas, menggunakan masker selama bepergian, menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari keramaian dan kerumunan.