Jumat, 8 Desember 2023
  • Masuk
  • Daftar
Redaksi 8
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
Redaksi 8
No Result
View All Result

Ini Alasan Ekspor Karet Dibatasi

Ramadhani MTD. Ramadhani MTD.
5 April 2019
A A
Ini Alasan Ekspor Karet Dibatasi

Pohon karet yang terletak di Wilayah Kecamatan karang Intan / Photo : R a m a

Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

REDAKSI8.COM – Dilansir dari laman web detik.com, mulai hari Senin, 1 April 2019, pemerintah Indonesia resmi membatasi ekspor karet. Hal ini seperti yang diputuskan dalam pertemuan International Tripartite Rubber Council (ITRC) 2019 bersama Malaysia dan Thailand beberapa hari lalu.

Dalam pertemuan tersebut, ketiga negara sepakat membatasi jumlah ekspor karet sebesar 240 ribu ton. Dari angka itu, Indonesia mengambil andil sebesar 98 ribu ton dan sisanya diambil oleh Thailand dan Malaysia.

Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan Muhri keputusan tersebut telah tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 779 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) ke-6 untuk Komoditi Karet Alam.

“Mulai hari ini berlaku, jumlah ekspor dalam volume itu Thailand 126.240 ribu ton, Indonesia 98.160 ribu ton dan Malaysia 15.600 ribu ton. Itu tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 779 Tahun 2019,” ungkap dia dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (1/4/2019).

LihatJuga :

Putra Purnawirawan Jenderal Polisi Tempuh Kesuksesan di Sektor Perikanan, Trisna Berhasil Dongkrak Nilai Trading Ekspor Mitra Perikanan Hasil Laut Capai Rp30 M

Peringatan Akabri 91 di ULM Banjarbaru, Warga Serbu Pasar Murah Hingga Bapok Gratis

Lembaga Konsumen Borneo Kalimantan Berikan Paparan Hukum Tentang Tarif Jasa Angkutan Sewa Khusus.

Walikota Siapkan Jalur Hukum Bagi Pelaku Korupsi dan Penggelapan Aset Daerah

Lebih lanjut, ia menjelaskan untuk saat ini keputusan pembatasan ekspor baru dilaksanakan oleh Indonesia dan Malaysia saja. Sedangkan Thailand baru akan melaksanakan pada 20 April mendatang.

“Karena ada pemilu jadi Thailand baru 20 April nanti. Tunggu keputusan,” ungkap dia.

Dalam acara yang sama, Deputi VII Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Affandi Lukman mengungkapkan saat ini harga komoditas karet sudah mengalami peningkatan di angka US$ 1,4 per ton dari sebelumnya US$ 1,2 per ton.

Sementara itu, target dari pelaksanaan ini diharapkan harga karet bisa meningkat ke angka US$ 2 per ton. Dengan begitu, para petani karet bisa menikmati pendapatan yang lebih baik.

“Harga sudah lebih baik dari November itu US$ 1,2 menjadi US$ 1,4. untuk itulah semoga bisa lebih baik lagi mencapai US$ 2. Paling tidak US$ 1,4 sampai US$ 1,5 bisa dinikmati dari petani karet kita,” tutup dia.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, Rolibi Zamroni membeberkan, pengurangan ekspor karet tersebut lantaran Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo berencana, akan menjadikan karet sebagai bahan baku pembuatan aspal.

“Itu programnya bapak Jokowi,” Ujarnya saat ditemui di ruangannya, Jumat (5/4).Kemudian lanjutnya, saat ini hasil panen karet di Kabupaten Banjar, dijual ke perusahaan PT. Insan Bonafit dan PT. Balimas dihargai senilai Rp. 17.500 per kilogram. Akan tetapi, angka tersebut bukanlah angka yang diterima oleh petani karet.

Karena sebelumnya, kadar kering karet harus terlebih dahulu diukur. Jika Kadar karet keringnya 60%, maka yang sampai ke petani karet hanya sekitar Rp.10.500 saja.

“Cuma wilayah Kecamatan Aluh-Aluh, Gambut, Tatah Makmur, Sungai Tabuk, Martapura Barat dan Beruntung Baru yang tidak memiliki perkebunan karet,” paparnya.

Bagikan29Tweet18Kirim

Berita menarik lainnya

Putra Purnawirawan Jenderal Polisi Tempuh Kesuksesan di Sektor Perikanan, Trisna Berhasil Dongkrak Nilai Trading Ekspor Mitra Perikanan Hasil Laut Capai Rp30 M

Putra Purnawirawan Jenderal Polisi Tempuh Kesuksesan di Sektor Perikanan, Trisna Berhasil Dongkrak Nilai Trading Ekspor Mitra Perikanan Hasil Laut Capai Rp30 M

Ramadhani MTD.
24 November 2023

Meski menjadi putra seorang Purnawirawan Jendral Polisi di Kepolisian Republik Indonesia (RI), Trisna Utama memiliki versi sendiri memajukan, menjaga kestabilan...

Pemerintah Kabupaten Banjar Gelar Banjar Creative 2023

Pemerintah Kabupaten Banjar Gelar Banjar Creative 2023

Hanafi
21 November 2023

REDAKSI8.COM, Kabupaten Banjar - Pemerintah Kabupaten Banjar menggelar event Banjar Creative 2023 yang digelar selama 5 hari sejak hari ini...

Peringatan Akabri 91 di ULM Banjarbaru, Warga Serbu Pasar Murah Hingga Bapok Gratis

Peringatan Akabri 91 di ULM Banjarbaru, Warga Serbu Pasar Murah Hingga Bapok Gratis

Irma Dahliana
22 Oktober 2023

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Ribuan warga Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) serbu pembagian bahan pokok (bapok) gratis hingga pasar murah saat peringatan...

Muat lagi...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING

  • Warga Indrasari Resah BBM Terus Habis, Apakah Karena Oknum Karyawan SPBU Yang Melegalkan Pelangsir Liar?

    Warga Indrasari Resah BBM Terus Habis, Apakah Karena Oknum Karyawan SPBU Yang Melegalkan Pelangsir Liar?

    233 dibagikan
    Bagikan 93 Tweet 58
  • Bahauddin: Sikap Kepala Dinas Pendidikan Sudah Sesuai Dengan Peraturan

    188 dibagikan
    Bagikan 75 Tweet 47
  • Sering Nonton Bokep, Oknum Guru Ngaji Cabuli Muridnya Sendiri, Kapolrestabes : Umurnya Masih Dibawah 10 Tahun

    199 dibagikan
    Bagikan 80 Tweet 50
  • Kotabaru Dapat Dana Alokasi Khusus Rp2,42 Triliun

    81 dibagikan
    Bagikan 32 Tweet 20
  • Haul Sekumpul Bertepatan Kampanye, Diharapkan Kesadaran Tidak Ada Atribut Politik

    122 dibagikan
    Bagikan 49 Tweet 31

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia – Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Masuk
  • Daftar

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia - Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Selamat Datang!

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
atau

Masuk ke akun

Lupa Kata Sandi? Daftar

Buat Akun Baru!

Daftar dengan Facebook
Daftar dengan Google+
atau

Isi form di bawah ini untuk mendaftar

Harus diisi. Masuk

Selamatkan kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau email untuk menyetel ulang kata sandi Anda.

Masuk