REDAKSI8.COM – Walikota Banjarbaru Muhammad Aditya Mufti Ariffin menyampaikan berbagai program Pemko Banjarbaru guna menunjang kesejahteraan masyarakat. Mulai dari program beasiswa, RT Mandiri, Urban Farming dan Home Care.
Hal tersebut disampaikannya saat dialog sekaligus audiensi dengan Masyarakat, di Aula Kantor Kecamatan Landasan Ulin, pada Kamis (22/09).
Dialog dilakukan dalam rangka mengeratkan hubungan dengan masyarakat serta sarana memberikan informasi program-program unggulan pemerintah Kota Banjarbaru.
Sementara audiensi berfokus pada warga, tokoh masyarakat serta kepala sekolah SD dan SMP lingkup Kecamatan Landasan Ulin.
Aditya menuturkan, pembangunan di Kota Banjarbaru akan terus meningkat seiring dengan pindahnya Ibu Kota Kalimantan Selatan ke Banjarbaru.
Mengenai rancangan anggaran untuk pembangunan di tahun yang akan datang, Ia menerangkan mulai dari pengalokasian dana untuk penanggulangan banjir serta tata kelola kota.
“Insya Allah pada tahun 2023, kita mengalokasikan APBD Kota Banjarbaru sebanyak 70 Miliar lebih untuk penanganan banjir di Kota Banjarbaru,” katanya.

Orang nomor 1 di Kota Banjarbaru ini berharap seluruh pihak baik pemerintahan maupun masyarakat dapat mendukung terlakasananya pembangunan, agar dapat mewujudkan Banjarbaru yang JUARA.
Dalam dialog dengan masyarakat kali ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Kesehatan, serta Direktur Rumah Sakit Daerah Idaman Banjarbaru.
Para Narasumber menjelaskan mengenai program Home Care, yaitu program Pemko Banjarbaru berupa bantuan sosial kepada masyarakat miskin, lansia, serta disabilitas.
Home Care sendiri memberikan pelayanan berupa pemberian makanan gratis, bantuan sembako bulanan, serta pelayanan kesehatan.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono ingin dengan adanya bantuan ini masyarakat bisa menggunakannya dengan baik.
Selain itu Ia sampaikan peran RT/RW dapat melaporkan ke puskesmas atau kelurahan ketika memang ada warga yang membutuhkan bantuan Home Care tersebut.
“Harapan kami yaitu peran serta dari tokoh masyarakat, RT, RW, bisa melaporkan setidaknya kalau tidak tahu kemana bisa ke puskesmas atau kelurahan,” tandasnya.


