REDAKSI8.COM – Sebuah truk tronton berwarna merah hari ini menabrak sejumlah kendaraan roda dua dan empat secara beruntun di persimpangan lampu merah turunan Muara Rapak, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, pukul 06.30 Jumat (21/1) pagi.
Akibatnya, sejumlah warga yang terhantam truk dengan kecepatan lumayan tinggi itu mengalami luka-luka berat hingga ada yang tewas. Video berdurasi 41 detik yang tengah viral hari ini di seluruh sosial media itu menampakan truk tronton menabrak beruntun pengguna jalan muara rapak yang tengah menunggu lampu merah.
Dikutip dari keterangan resmi Polresta Balikpapan, pengakuan langsung dari sopir truk yang bersangkutan, M Ali (47) bahwa pompa angin rem pada kendaraan yang dikendarainya tidak berfungsi ketika melintas di lampu merah Muara Rapak.
Sehingga, sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua di depan truk tersebut secara beruntun tertabrak sampai mengenai lampu jalan.
Mabes Polri melalui Korps Lalu Lintas (Korlantas) bergerak cepat untuk mendalami serta mengusut penyebab terjadinya peristiwa kecelakaan beruntun di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), yang melibatkan satu unit truk tronton dengan beberapa kendaraan roda empat dan dua.
“Mabes Polri akan turunkan tim TAA (traffic accident analisis) Korlantas Polri ke TKP,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada awak media.
Menurut Dedi, tim itu nantinya akan memastikan penyebab utama dari terjadinya peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia itu.
“Untuk back up proses pembuktian secara ilmiah penyebab kecelakaan menonjol tersebut yang mengakibatkan saat ini 5 orang meninggal dunia dan 14 orang luka-luka,” ujar Dedi.
Sejauh ini, kata Dedi, berdasarkan keterangan dari supir truk tronton tersebut, kendaraan yang dikendarainya mengalami rem blong saat melintas di lampu merah Muara Rapak.
“Keterangan supir tuck tronton pompa angin rem tidak berfungsi sehingga menyebabkan terjadinya rem blong,” ucap Dedi.
Pasca-kejadian itu kepolisian saat ini melakukan evakuasi terhadap para korban, berkoordinasi dengan BNPB dan dinas terkait, melakukan evakuasi kendaraan, olah tempat kejadian perkara (tkp) dan pendataan korban di Rumah sakit.
Diketahui muatan kontainer 20 feet berisi kapur pembersih aur dengan berat 20 ton itu melaju dengan kecepatan cukup tinggi.