REDAKSI8.COM – Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banjar Yudi Andrea angkat bicara terkait berita yang mengatakan bahwa dirinya melakukan pengusiran kepada seorang yang mengaku wartawan yang tidak diketahui mediannya saat melakukan peliputan di Kabupaten Banjar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Yudi Andrea saat melakukan jumpa pers yang dihadiri oleh beberapa orang yang bertugas di Kabupaten Banjar, bahwa dirinya membantah telah melakukan pengusiran kepada seseorang yang mengatakan bahwa dirinya adalah wartawan wartawan.
“Kronologi kejadian tersebut terjadi pada 15 Maret 2023 yang lalu, kebetulan kejadian sekitar pukul 14.20 Wita dan terekam semua di CCTV yang ada di ruangan DPMPTSP Kabupaten Banjar. Yang bersangkutan mengaku atas nama Gatot datang ke kantornya dengan maksud melakukan wawancara,” ungkapnya.
Yudi Andrea mengungkapkan, saat yang bersangkutan mau masuk dan ditanyakan oleh petugas Front Office tentang keperluan sesuai dengan SOP di kedinasan dan mau bertemu dengan siapa, dan yang bersangkutan mengaku seorang wartawan dan ingin bertemu dengan dirinya.
“Petugas Front Office menanyakan hal tersebut merupakan pernyataan standar yang disampaikan kepada Gatot yang mengaku sebagai wartawan tersebut, karena ingin bertemu dan tentunya ingin tau untuk apa bertemu tersebut agar bisa menyampaikan kepada yang mau ditemui,” tuturnya
Yudi Andrea menuturkan bahwa setelah ditanya seperti itu oleh petugas Front Office, Gatot yang mengaku sebagai wartawan tersebut menjawab bawa hanya kepala Dinas saja yang bisa menjawabnya. Pertanyaan yang disampaikan oleh petugas Front Office agar bisa mengarahkan kepada yang berada di bidang, hal hal teknis sudah dimasing masing masing bidang yang mengetahui.
“Dengan jawaban dari Gatot tersebut, maka sudah tidak mengenakkan yang dirasakan oleh petugas Front Office, dan setelah itu disuruh menunggu sejenak karena masih ada kegiatan simulasi yang dilakukan oleh karyawan DPMPTSP Kabupaten Banjar di kantor DPMPTSP Kabupaten Banjar,” ungkapnya.
Walau kegiatan simulasi, Yudi Andrea tetap menerima Gatot yang mengaku sebagai wartawan tersebut di ruang konsultasi dan pengaduan serta observasi dengan baik, karena kita menghargai kawan kawan wartawan ini untuk mendapatkan berita, dan hal biasa teman teman wartawan datang kesini untuk cari informasi.
Setelah bertemu lanjut Yudi, iya mengungkapkan saling memperkenalkan diri karena memang belum saling kenal lagi, setelah memperkenalkan diri, yang bersangkutan langsung menyatakan bahwa ada masalah, dan dirinya merasa kaget karena baru ngomong langsung ada masalah.
“Saya pun coba klarifikasi kepada beliau, apa benar memang ada permasalahan saya tanya? terkait apa yang disampaikan yang bersangkutan, namun saat ditanya, Gatot merasa keberatan dengan pertanyaan saya dan menjawab dengan dalih bahwa ini rahasia jurnalistik, jadi saya tidak boleh menanyakan hal tersebut, padahal maksud kami hanya ingin tahu apa benar permasalahan yang diangkat ini memang benar menjadi masalah di lokasi tersebut,” ungkap Yudi.
Sebelumnya menurut Yudi dirinya telah bersedia diwawancarai namun ketika Gatot menyalakan voice recorder dirinya meminta tunggu dulu dan kembali meminta klarifikasi masalah apa yang akan didiskusikan, karena menurut Yudi tak ada permasalahan terkait hal-hal yang ingin disampaikan yang bersangkutan.
Namun sekali lagi yang bersangkutan keberatan dan tak mau menjelaskan terkait lokasi, info awal dari mana?. Padahal untuk menyelesaikan terkait laporan tersebut tentunya DPMPTSP Kabupaten Banjar harus tau terkait permasalahan pengaduan, dan pengaduan harus jelas agar pihaknya bisa melakukan penyelidikan terkait yang menjadi masalah.
“Ini menjadi ketidak terbukaan yang bersangkutan bahwa permasalahan ini ada, kami coba lebih mendalami lagi namun ditolak yang bersangkutan, karena itu saya pun agak ragu memberikan informasi, akhirnya saya mengurungkan niat diwawancarai,” tuturnya
Ketika dirinya coba diskusikan lagi terkait pernyataan gatot dan jawabannya berubah rubah, terkait objek yang ditanyakan atau dipermasalahkan. Akhirnya dirinya ambil kesimpulan bahwa ini sebenarnya bukan suatu masalah yang harus didiskusikan bersama dan saat itu untuk akhiri diskusi tersebut.
Saat itu lanjut Yudi, karena sedang berlangsung simulasi dan banyak rekan rekan ketika melihat ada komunikasi yang kurang baik tadi akhirnya menjadi perhatian para staf yang sedang melakukan simulasi, khususnya petugas Front Office untuk memanggil petugas security.
Pemanggilan security dikarenakan khawatir terjadi sesuatu terhadapnya. Yudi mengatakan, mengakhiri wawancara kepada Gatot dan mempersilakan jika ingin wawancara kembali bisa mengirimkan secara lengkap tertulis dan baru akan ditanggapi.
“Tetapi yang bersangkutan semakin ngotot dan tetap mengajukan wawancara dengan saya saat itu. Saya meninggalkan tempat karena memang saat itu kami juga akan meneruskan melakukan kegiatan simulasi kegiatan pelayanan perizinan di MPP Barokah,” ucapnya
Selanjutnya security coba mengarahkan yang bersangkutan ke pintu keluar karena yang bersangkutan masih bersikeras bahkan tak terima dengan apa yang telah kami bicarakan sebelumnya. Inilah kronologi sebenarnya dan bisa dibuktikan dengan CCTV bahwa yang bersangkutan sebelumnya kami terima dengan baik.
Menurut Yudi, dikarenakan yang bersangkutan dengan bahan yang masih minim yang harusnya perlu riset lagi terhadap masalah yang akan diangkat, menjadikannya ragu untuk diwawancarai dan akhirnya terjadilah miss komunikasi tersebut.