REDAKSI8.COM – Darul Arqam Madya atau sering disingkat DAM merupakan perkaderan tingkat II yang ada di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, perkaderan DAM juga menjadi salah satu sarat administrasi untuk kader IMM yang akan melanjutkan ke pengurusan di Pimpinan Cabang akan tetapi itu bukan tujuan utama dari perkaderan di IMM.
Perkaderan di IMM itu berjenjang dan sistematis dari setiap tahapan khususnya perkaderan utama dari mulai DAD, DAM dan DAP diberikan asupan materi sesuai dengan jenjang perkaderannya. salah satunya dari perkaderan DAM ini penyiapan kapasitas dan kapabilitas kader ditingkat Madya. Kader Madya dituntut kritis dan solutif untuk bisa menginspirasi banyak orang.
Selain itu kader Madya juga diharapkan mampu menerjemahkan gerakan keilmuan IMM menuju transformasi perubahan sosial, tentu untuk mewujudkan itu semua tidak mudah ada proses dan tahapan yang haru dilalui salah satunya dengan menyiapkan diri untuk ikut berproses di perkaderan DAM ini.
Perkaderan Darul Arqam Madya (DAM) menyadarkan saya bahwa Kaderisasi di IMM itu begitu luar biasa. tidak hanya mentransfer Knowledge dan Skill akan tetapi adanya Rekonstruksi Ideologi yang goalsnya sesuai dengan Tujuan IMM itu sendiri: Akademisi Islam yang berakhlak mulia. Dengan Perkaderan berkelanjutan salah satu aspek utama dalam penguatan Ideologi IMM.
Maka dari itu kami Pimpinan Cabang dibawah Kabider saat Rakorcab memasukkan program pelaksanaan DAM ini ke proker kami. DAMNAS Banjar Raya yang kali ini dilaksanakan sudah menjadi agenda ketiga setelah dua kali penundaan, yang pertama diawal tahun 2020 terpaksa ditunda karena Covid-19 lalu kami agendakan ulang diawal tahun 2021 dan terpaksa harus ditunda kembali karena Banjir yang melanda Kalimantan Selatan.
Beberapa saran dan masukkan teman-teman Pimpinan Cabang tak lepas juga oleh Kabider selaku bidang yang menaungi pelaksanaan DAM ini untuk dilaksanakan di periode kepengurusan selanjutnya saja karena periode kepengurusan kami yang sudah jauh terlewat dari SK yang ditetapkan saat pelantikan.
Akan tetapi saya berkometkan dan terus memberikan semangat kepada teman-teman untuk tetap melaksanakan agenda DAM ini dan bahkan saya juga menyampaikan kita tidak akan melaksanakan Musycab sebelum DAM terlaksana. karena ingin menjadi salah satu tanggung jawab moral kami untuk menyiapkan regenarasi kepengurusan IMM Banjarbaru kedepannya.
Untuk itu harapan terbesar kami kader-kader IMM Banjarbaru jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan ini untuk ikut berproses di perkaderan DAM yang kita selenggarakan senndiri. Kami memastikan bahwa DAMNAS Banjar Raya tidak kalah dengan perkaderan DAM yang ada diluar sana karena peserta DAMNAS Banjar Raya juga ada beberapa kader IMM dari luar daerah.
Dari data pendaftaran kurang lebih ada 10 utusan Pimpinan Cabang yang ikut DAMNAS Banjar Raya, kami berharap pola diskusi dan nalar kritis di arena DAM akan terbentuk melihat antusiasme peserta begitu luarbiasa tidak hanya di Kal-Sel tapi juga dari penjuru daerah lainnya. begitu ruginya jika kader-kader IMM Banjarbaru khususnya tidak mengambil kesempatan untuk mengikuti agenda DAM ini.
DAMNAS Banjar Raya mendatangkan instruktur nasional dari Yogyakarta yaitu Kanda Cak Shadiq, tentunya kapasitas beliau tidak perlu diragukan lagi, beliau juga pernah menjabat sebagai Kabider DPD IMM Kal-Sel. selain itu beliau juga merupakan instruktur DAP, perkaderan utama tingkat tertinggi yang ada di IMM.
Saya yakin bahwa Alumni DAMNAS Banjar Raya akan menjadi kader yang luar biasa, kader yang akan menjadi penggerak dan pelopor bukan malah sebaliknya penghambat atau pengekor. Kita sudah ketahui bersama bahawa di organisasi manapun tak lepas juga di IMM seleksi alam itu akan terus ada, untuk itu orang-orang yang mau berproses di perkaderan DAM ini merupakan orang-orang pilihan.
Satu hal yang menjadi catatan untuk adinda sekalian, jangan pernah takut dan minder untuk berproses di DAM ini karena merasa kapasitas diri yang belum siap. untuk itulah ini menjadi tempat kita menyiapkannya, DAM bukan merupakan ajang untuk unjuk kehebatan membuat KTI, beradu argumen akan tetapi disini kita sama-sama belajar dan saling support satu sama lainnya.
Agenda dam ini kami wajib dan prioritaskan untuk kader-kader IMM Banjarbaru yang DAD dan berproses di IMM nya sudah cukup lama sesuai dengan mandat Pimpinan Cabang terkait 61 kader IMM Banjarbaru yang direkomendasikan untuk ikut DAM. dan kader yang baru saja melaksanakan DAD kita fokuskan di kepanitiaan dengan harapan kader yang masuk di mandat bisa lebih fokus mempersiapkan persyaratan untuk ikut DAMNAS nya.
Akan tetapi kita juga tidak menutup kemungkinan apabila ada kader yang baru di DAD memiliki semangat untuk ikut perkaderan DAM asal memenuhi syarat dan ketentuan salah satunya minimal 6 bulan setelah DAD. pesan saya untuk adinda sekalian, sekali lagi jangan sia-siakan kesempatan untuk mengikuti agenda perkaderan DAM ini.
Kalianlah para regenarasi penerus tangkup pimpinan IMM Banjarbaru, siapkan diri kalian untuk menjadi kader Madya yang akan mempelopori dan menggerakkan adik-adik dibawahnya. jangan patahkan semangat dari adik-adik panitia yang begitu semangat mempersiapkan segalanya untuk mensukseskan pelaksanaan DAMNAS Banjar Raya ini.
10 Qoute dari para Alumni perkaderan Darul Arqam Madya:
IMM bukan organisasi bagi orang-orang baik, namun bagi orang-orang yang menjadi lebih baik. Dan DAM adalah bagian dari sarana mencintai organisasi dengan lebih baik. Karena DAM adalah sarana kristalisasi fikiran dan perbuatan agar selaras menuju tujuan IMM.
Sedikit hal akan menjadi banyak hal untuk dikenang, jika yg sedikit itu konsisten berjuang akan menjadi pemenang.
Tujuan ikatan dapat dimanifestasikan melalui keberimbangan gerakan (gerakan dakwah, gerakan ilmu, dan gerakan amal/sosial). Keseimbangan gerakan tersebut dapat lahir dalam jiwa kader, dengan pemahaman nilai dan ideologi yang matang melalui perkaderan berkelanjutan.
Darul Arqam Madya adalah perkaderan utama tingkat kedua dalam sistem kaderisasi Ikatan, sebagai ruang penempaan dan pembentukan visi intelektual kader dalam menjawab tantangan organisasi kedepan. Damnas banjar raya dgn tema aktualisasi gerakan pencerahan imm terhadap ilmu pemgetahuan danbteknologi di era revolusi industri 4.0 adalah tema yang sangat pas dengan “zeitgeist” (semangat zaman) generasi kita hari ini, kepada calon peserta persiapkan segala sesuatunya dgn serius dan penuh tanggung jawab agar ilmu & pengetahuan yg kalian dapatkan di DAM nantinya dapat menjadi manfaat bagi dakwah Ikatan dan Persyarakitan di era Disrupsi saat ini.
Kemajuan IMM, tak sekedar ditentukan oleh SDM yang memiliki kualitas keilmuan yang terarah atau kapasitas manajemen organisasi yang mumpuni. Lebih dari itu, internalisasi komitmen ber-IMM dengan landasan ideologi yang kuat merupakan dasar untuk menciptakan kader yang siap berjuang, kapan dan dimanapun mereka berada. Untuk mewujudkannya, maka perkaderan adalah jantungnya.
Membaca yang text itu wajib, membaca yang kontextual lebih wajib, Kader Madya harus mampu menerjemahkan gerakan keilmuan IMM menuju transformasi perubahan sosial.
Kita tidak pernah tau dari rahim perkaderan mana sang pelopor akan lahir. Sedangkan waktu, tempat dan aktor sudah jauh-jauh hari tertuliskan di arsy sana. Kamu tinggal meyakinkan dunia bahwa kamulah orangnya, dan perkaderan yang kamu ikuti ialah agenda terbaik yang pantas melahirkanmu. Selamat berproses, selamat berkarya, selamat berjuang. Jaya !
Manfaatkanlah masa Mudamu sblm datang Masa tuamu, Jadilah pelopor bukan pengekor, Kader Madya dituntut utk berfikir kritis dan solutif agar bisa menginspirasi banyak orang, buat lah dirimu berguna bagi masyarakat dan bangsa خير الناس أنفسهم للناسJadilah 3 P utk Muhammadiyah : Pelopor, Pelangsung dan Penyempurna
Perkaderan Darul Arqam Madya (DAM) menyadarkan saya bahwa Kaderisasi di IMM itu begitu luar biasa. tidak hanya mentransfer Knowledge dan Skill akan tetapi adanya Rekonstruksi Ideologi yang goalsnya sesuai dengan Tujuan IMM itu sendiri: Akademisi Islam yang berakhlak mulia. Dengan Perkaderan berkelanjutan salah satu aspek utama dalam penguatan Ideologi IMM.
Life is never ending learning. Hidup itu selalu perlu belajar, apapun, kapanpun, di manapun. Kita juga selalu perlu pada kebaikan, serta orang² yg baik sebagai teman, dan perkaderan memfasilitasi itu semua. Kita tak pernah tahu kebaikan mana yang membawa kita ke dalam surga, tapi yang jelas, proses belajar bisa jadi salah satunya. Bukankah Allah meninggikan orang² pembelajar beberapa derajat?
Dalam kita berproses, banyak tantangan yang harus kita lewati. DAM hanyalah miniatur, sebuah laboratorium pengembangan skill kepemimpinan kita atau yang aku sebut bagian dari people development. Ketika dalam berproses tidak ada gagal, yang ada adalah pembelajaran.