REDAKSI8.COM – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pemerintah Kabupaten Banjar terkait dengan Lahan Enclave di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (27/4/2023) di DPRD Kabupaten Banjar.
RDP tersebut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Banjar Syahrialludin, Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem), BPN Kabupaten Banjar, Dinas Kehutanan Provinsi, BPKH dan Camat Aranio.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Banjar Abdul Razak saat rapat dengar pendapat mengatakan bahwa dirinya bersama fraksi Golkar akan selalu mengawal kebijakan dari pemerintah untuk masyarakat.

“Kita sebagai anggota DPRD Kabupaten Banjar dari Fraksi Golkar akan selalu mengawal kebijakan dan memperjuangkan pemerintah, apalagi untuk kemaslahatan masyarakat,” tuturnya.
Abdul Razak menjelaskan bahwa sudah mendatangi Kementerian Kehutanan dan berharap agar pembesalah laha ditambah lagi karena rata rata di wilayah Aranio adalah wilayah banyak kebun warga yang tidak bertuan.
Dari hasil rapat dengar pendapat tersebut, Rahmat Saleh menjelaskan bahwa untuk tanah yang berada di Kecamatan Aranio ternyata sudah dibebaskan dan tanah tersebut bisa dimiliki oleh masyarakat yang berada di Aranio sekitaran waduk Riam Kanan.
“Ternyata sudah dibebaskan kurang lebih 300 hektar, dan pembebasan lahan tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2009, tetapi tanah yang sudah di bebas tersebut tidak diketahui oleh warga,” ungkap Rahmat Saleh.
Rahmat Saleh menjelaskan, karena lahan tersebut sudah dibebaskan, maka DPRD Kabupaten Banjar berharap kepada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Banjar sesegera mungkin melakukan identifikasi lokasi untuk melakukan sertifikasi.
“Kami dari DPRD Kabupaten Banjar berharap, tahun 2024 mendatang sudah ada progres yang menggembirakan bagi masyarakat Kabupaten Banjar khususnya warga Aranio,” tuturnya
Rahmat Saleh mengungkapkan bahwa Fraksi Golkar akan selalu mengawal kebijakan pemerintah, karena suara Golkar suara rakyat, suara rakyat suara Tuhan.
