Senin, 5 Juni 2023
  • Masuk
  • Daftar
Redaksi 8
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
Redaksi 8
No Result
View All Result

Kualitas dan Harga Anjlok, Petani Cabai Minta Bimbingan Pemko Banjarbaru

Irma Dahliana Irma Dahliana
17 Februari 2023
A A
Kualitas dan Harga Anjlok, Petani Cabai Minta Bimbingan Pemko Banjarbaru

Kondisi tanaman cabai merah keriting petani yang terkena hama patek atau cacar, di Jalan Kurnia, Kota Banjarbaru, Jum'at (17/2/23). Foto : Irma/Redaksi8.com

Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

REDAKSI8.COM – Sampai sekarang para petani Banjarbaru masih mengalami kesulitan menangani hama penyakit pada tanaman cabai seperti patek atau yang sering disebut cacar.

Hal tersebut diungkapkan seorang petani cabai merah keriting di Jalan Kurnia, Kota Banjarbaru Sunarsih, katanya, beberapa petani cabai di tempatnya belum menemukan obat yang cocok untuk mengatasi hama patek.

“Tidak tahu apa obatnya, dikasih obat BionM juga tidak mempan, masih saja diserang patek,” ucapnya.

Sunarsih menyayangkan, selain permasalahan hama, harga jual cabai merah keriting di pasaran pun anjlok (turun).

LihatJuga :

Proyek Akses Jalan Baru Menuju Bandara Internasional Syamsuddin Noor Rp462 Miliar, Dimana Lokasinya?

Jemaah Haji Sakit Keberangkatannya Ditunda, Kepala Kanwil: Bukan Batal Berangkat

Jelang Keberangkatan Kloter Dua Embarkasi Banjarmasin, JCH Lakukan Pemeriksaan

Gubernur Kalsel Lepas Jamaah Calon Haji Kloter Pertama

Tercatat dari bulan November sampai Januari, harga perkilogramnya berkisar dari Rp8 ribu sampai Rp9 ribu saja.

Tapi sekarang ujar Sunarsih, harganya sudah naik lagi ke angka 20 ribu rupiah per perkilogram.

Itu pun belum bisa dibilang stabil, Karena sebelumnya harga jual cabai merah keriting bisa mencapai Rp50 ribu hingga Rp65 ribu perkilogram.

Pun, harga obat semprot terseret naik, sehingga petani terpaksa membeli meskipun harga jual cabai merah keriting sangat murah.

“November, Desember, sampai Januari pernah diharga 8 ribu dan 9 ribu perkilo, obat semprot juga mahal 200 ribuan,” ungkapnya.

Dari sekelumit masalah yang dihadapi para petani tersebut, Ia berharap Pemerintah Kota Banjarbaru bisa memberikan sosialisasi kepada para petani, bagaimana cara untuk mengatasi serangan hama patek pada tanaman cabai.

Di wilayah yang sama, Mandono juga membenarkan, pada panen cabai sebelumnya banyak petani mengalami kerugian.

Karena serangan hama yang cukup ganas, sehingga pertumbuhan dan produksi buah cabai merah keriting terhambat.

“Gagal panen lah. Dulu sembilan naik kesepuluh nanti turun lagi, harga anjlok, kalo hasil panen tetap sama saja,” jelasnya.

Sudah jatuh tertimpa tangga, setelah gagal panen, keadaan petani setempat kata Mandono diperparah dengan rendahnya harga jual cabai.

Dimana sekarang harganya Rp20 ribu perkilonya. Akibatnya, membuat biaya operasional perawatan tanaman tidak sebanding dengan hasil panen yang diperoleh oleh petani.

Meski begitu, dirinya tetap terus menanam cabai dengan mencoba bibit yang berbeda dengan bibit yang ditanam oleh petani lain yaitu bibit djitu.

Menurutnya, bibit djitu cukup baik pertumbuhannya dan tidak terkena hama patek. Hanya dilakukan 1 kali semprot setiap minggunya.

“Bibitnya beda. Disana pakai bibit taro, saya pakai bibit djitu, tapi harga anjlok, harganya 20 ribu per kilo sekarang,” tandasnya.
(Red8.Irma)

Bagikan26Tweet16Kirim

Berita menarik lainnya

Ribuan Ikan Jala Apung Mati Di Desa Mali Mali

Ribuan Ikan Jala Apung Mati Di Desa Mali Mali

Hanafi
5 Juni 2023

REDAKSI8.COM, Kabupaten Banjar - Puluhan ribu ikan milik pembudidaya ikan milik warga desa Mali Mali Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar...

Proyek Akses Jalan Baru Menuju Bandara Internasional Syamsuddin Noor Rp462 Miliar, Dimana Lokasinya?

Proyek Akses Jalan Baru Menuju Bandara Internasional Syamsuddin Noor Rp462 Miliar, Dimana Lokasinya?

Ramadhani MTD.
5 Juni 2023

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin beberkan soal pembangunan akses jalan baru menuju Bandara Internasional Syamsuddin Noor. Katanya, proyek...

Prakiraan Cuaca di Banjarbaru 5 Juni 2023, Waspada Hujan Petir?

Prakiraan Cuaca di Banjarbaru 5 Juni 2023, Waspada Hujan Petir?

Ramadhani MTD.
5 Juni 2023

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Berikut ini prakiraan cuaca di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan, Senin 5 Juni 2023 yang dikutip dari laman...

Muat lagi...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING

  • Ribuan warga Kotabaru padati Taman Siring laut, Ada Siapa?

    Ribuan warga Kotabaru padati Taman Siring laut, Ada Siapa?

    141 dibagikan
    Bagikan 56 Tweet 35
  • Kloter Pertama Embarkasi Banjarmasin Gunakan Pesawat Garuda

    116 dibagikan
    Bagikan 46 Tweet 29
  • Hanya Menjual Tanah Kavling Melanggar UU No 1 Tahun 2011

    563 dibagikan
    Bagikan 225 Tweet 141
  • Gara Gara Slip Gaji, Mobil Pembakal Banua Anyar Dirusak Oleh Oknum Aparat Desa

    71 dibagikan
    Bagikan 28 Tweet 18
  • DPRD Minta Pemko Banjarbaru Atensi Proyek Jalan Baru ke Bandara Syamsudin Noor, PUPR : Dana Inpres Rp160 Miliar

    68 dibagikan
    Bagikan 27 Tweet 17

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia – Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Masuk
  • Daftar

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia - Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Selamat Datang!

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
atau

Masuk ke akun

Lupa Kata Sandi? Daftar

Buat Akun Baru!

Daftar dengan Facebook
Daftar dengan Google+
atau

Isi form di bawah ini untuk mendaftar

Harus diisi. Masuk

Selamatkan kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau email untuk menyetel ulang kata sandi Anda.

Masuk