REDAKSI8.COM – Terkait dengan Surat Edaran Nomor 12 tahun 2021 yang dirilis oleh Satgas Covid-19 pusat perihal perluasan penggunaan alat deteksi dini covid-19 berbasis embusan napas hasil produksi dalam negeri yakni GeNose C19 di seluruh Indonesia pada 1 April nanti, pihak Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor menyatakan belum bisa menerapkan alat tersebut.
Syarat perjalanan udara di Bandara Internasional Syamsudin Noor sejauh ini masih menggunakan rapid antigen.
Lantaran ujar Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I, Ahmad zulfian Noor, uji coba Genose C19 pada 1 April nanti sementara hanya di laksanakan di 2 bandara saja, yakni Bandara Internasional YIA Yogyakarta dan Bandara Juanda Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Untuk saat ini kita masih uji coba di 2 bandara, yaitu YIA dan Juanda Surabaya 1 April 2021,” ungkapnya melalui keterangan tertulis kepada Redaksi8.com, Selasa (30/3).
Ia melanjutkan, penggunaan genose C19 untuk Bandara Angkasa Pura I termasuk Syamsudin Noor direncakan mulai diberlakukan pada 1 Mei 2021.
“Untuk bandara ap 1 lainnya termasuk syamsudin noor rencana 1 mei 2021,” tulisnya.
Hingga saat ini harga sekali rapid test antigen untuk satu orang di Bandara Syamsudin Noor senilai Rp.170 ribu.
Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Rizana Mirza melalui sambungan telepon menyatakan, Banjarbaru belum siap melaksanakan genoseC19 karena tidak ada peralatan penunjangnya.
“Kami Dinas Kesehatan Banjarbaru belum ada alat ini karena mungkin stok ketersediaannya masih terbatas,” katanya.
“Oleh sebab itu saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai penerapan GenoseC19,” tutupnya.