REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Dampak banjir dari tahun 2022 lalu dinilai membuat sejumlah fasilitas atau infrastruktur di Kota Banjarbaru menjadi rusak.
Salah satunya bagian dinding siring di bantaran Sungai Kemuning, tepatnya di samping Jembatan Kembar Kilometer 33 Banjarbaru.
Disana (dinding Siring<–red) muncul retakan yang ditengarai akibat banjir. Sampai sekarang kerusakan itu belum diperbaiki.
Ketika dikonfirmasi ke Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru, Tri Wijayanti menyebutkan, secara teknis penanggungjawab atas kerusakan bangunan itu ada pada Bidang Sumber Daya Air (SDA) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarbaru.
“Sebenarnya ini adalah kerjasama ya, dari teknis ini domainnya Dinas PUPR bidang SDA,” ucapnya usai bersihkan Sungai Kemuning, Banjarbaru bersama puluhan relawan, Jum’at (22/9/23).
Katanya, Bidang SDA biasanya melaksanakan tugas seperti menjaga fungsi sungai. Lalu dari sisi teknis mereka ujarnya kerap membangun bantaran sungai itu sendiri.
Serta, memasang susunan batu atau bronjong di titik-titik yang dianggap bisa terjadi longsor.
“Nah dari sisi teknis mereka menjaga eksistensi fungsi sungai, kalau kita dari sisi kebersihannya, dari penyuluhan kesadaran masyarakat,” ujarnya.
“Kalau kita lihat ada beberapa titik yang kondisi misalnya bronjong atau piringnya itu sudah mulai ada penurunan fungsi, misal ada kerusakan atau mulai ada yang lepas bronjongnya bisa diinformasikan ke dinas terkait yang menangani yaitu Dinas PUPR,” sambungnya.
Tri menerangkan, secara umum fungsi siring sungai masih berjalan, tetapi belum tentu bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga.
Contohnya, ketika terjadi curah hujan yang biasa-biasa saja mungkin masih bisa bertahan.
Namun, jika dalam kondisi curah hujan sangat ekstrim dan terjadi secara terus menerus, serta susunan batu sudah mulai terbuka, tidak menutup kemungkinan bisa menahan aliran air sungai yang cukup kuat.
“Mungkin bisa bertahan, tetapi kalau curah hujan tinggi terus dalam jumlah banyak, sehingga air yang lewat disini juga sangat besar dan aliran cukup kuat suatu saat mungkin ini tidak akan tahan lagi menahan aliran air itu,” jelasnya.
Dengan itu, Ia mengharapkan dari pihak Dinas PUPR Banjarbaru memeriksa kondisi di Sungai Kemuning tersebut.
“Diharapkan PUPR melakukan inpeksi, artinya mereka akan menentukan apakah secara teknis ini masih berfungsi cukup baik atau hanya perlu sedikit rehab kecil atau sebagainya, karena mereka yang menangani secara teknis,” ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, Ketua RT. 04, Kelurahan Loktabat Utara, Kota Banjarbaru, Rahmadi mengaku, jika terjadi hujan yang cukup deras dan berturut-turut selama 2 hari, Sungai Kemuning ini tidak bisa lagi menampung air.
“Saat ini masih bagus lah, kecuali hujan yang beberapa hari kada bisa lagi menampung, kemarin sempat jebol disana siringnya, 2 tahun lalu waktu banjir,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) SDA Dinas PUPR, Kota Banjarbaru, Subrianto, dicoba dihubungi Redaksi8.com melalui sambungan telpon hingga didatangi ke kantor Dinas PUPR beberapa kali mengkonfirmasi permasalahan tersebut, yang bersangkutan belum bisa ditemui.