REDAKSI8.COM – Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI), Syahrul Yasin Limpo besok akan menyalurkan bantuan gratis benih padi kepada warga Kalimantan Selatan yang terdampak banjir sebanyak 50 ribu hektar.
Hal ini dibeberkan langsung Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Syamsir melalui sambungan telpon baru-baru tadi, Selasa (9/2). Katanya, Kementerian Pertanian telah menyiapkan bantuan berupa benih padi sebanyak 50.000 hektar yang akan diberikan secara gratis besok di Kabupaten Banjar.
“Besok bapak menteri langsung yang akan menyalurkannya. Penerimaannya secara simbolis akan digelar di Kabupaten Banjar. Tanamnya akan di gelar pada bulan Februari ini,” ungkap Syamsir kepada Redaksi8.com.
Ia menjelaskan, dari 94.000 hektar yang terdampak ada sekitar 38.000 hektar yang mengalami gagal tanam. Dari bantuan 50 ribu bibit padi itu, Kalsel masih memiliki flasi sebesar 12 ribu hektar.
Menyikapi hal tersebut, Syamsir melanjutkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga akan berpartisipasi memberikan bantuan hal serupa yakni sebanyak 40.000 hektar benih padi yang bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT).
“Ini sudah kita rapatkan dengan Pak Gubernur, H. Sahbirin Noor, selain 40.000 hektar benih padi, dianggarkan pula untuk Hortikultural seperti bibit jeruk, bawang merah dan sebagainya sebesar 5 Miliar rupiah yang bersumber dari BTT juga,” tambahnya.
Dari 11 Kabupaten/ Kota di Kalsel yang terdampak banjir, Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kalsel itu merincikan, ada 3 wilayah yang menjadi prioritas dari program penyaluran bantuan bibit padi nanti karena luasnya dampak yang ditimbulkan, diantaranya Kabupaten Tanah laut sebesar 11 ribu hektar, Kabupaten Batola kurang lebih 7 ribuan hektar dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sekitar 5 ribuan hektar.
Dengan bantuan yang diberikan, Ia berharap Kabupaten/Kota di daerah juga turut aktif dalam mendukung pemulihan pasca banjir khususnya sektor pertanian, dengan aktif membantu dan mendukung para petani di daerah.
“Kita telah memberikan bantuan benih dan bibit, sisanya kita harapkan peran pemerintah daerah untuk membantu baik dari segi fasilitasi alat pertanian baik penyuluhan pertanian,” sarannya.
“Jangan berharap semua bantuan itu dari provinsi. Provinsi tidak punya wilayah karena yang punya wilayah itu kabupaten kota. Kalau kabupaten tidak sanggup jadi buat apa?. Namanya bantuan itu tidak semua bisa full. Kementerian juga memberikan bantuan sesuai porsinya lantaran ada juga provinsi lain yang terdampak hal yang sama seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, padahal disana tidak ada lubang tambang lho,” Syamsir menerangkan.
Disamping itu, tak lupa dirinya mengingatkan agar dalam menghadapi musibah banjir seperti ini untuk tidak saling menyalahkan satu sama lain, namun saling memberikan dukungan baik moril maupun materil terhadap sesama, agar kondisi ini cepat kembali seperti semula.
Dari keterangan yang disampaikan, hingga saat ini taksiran kerugian pada sektor pertanian diperkirakan mencapai 1 triliun, namun angka tersebut tidak menutup kemungkinan masih bisa bertambah.
“Tapi jangan khawatir, produksi padi kita masih banyak dan aman hingga 4 bulan ke depan. Karena kita masih punya lumbung pangan, lumbung desa dan bulog,” tukasnya kepada pewarta ini.
“Nanti kita juga akan panen lagi. Bahkan kita sedang panen sekarang di Tapin, Barito Kuala sampai ke Tanah laut,” pungkas Syamsir.