REDAKSI8.COM – Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru tepatnya di Pumpung pendulangan Intan direncanakan akan menjadi pintu gerbang Geopark Meratus di Kalimantan Selatan.
Sebab, aktivitas pendungan tradisonal disana merupakan salah satu ikon satu-satunya di Kalimantan Selatan. Pun menjadi mata pencaharian utama warga setempat selama berpuluh-puluh tahun.
“Jadi salah satunya ini adalah upaya kita untuk melestarikan pendulangan tradisional. mudah – mudahan bisa membawa kesejahteraan dan meningkatkan perekonomian warga sekitar terutama warga Cempaka,” ujar Wali Kota Banjarbaru Muhammad Aditya Mufti Ariffin saat Audiensi dengan Tim Geopark Meratus, di Ruang Tamu Utama Wali Kota Banjarbaru, Jumat (10/12).
Selain melestarikan kearifan lokal, langkah tersebut bagi Aditya termasuk dalam upaya mitigasi banjir yang kerap menjadi momok setiap tahun warga Cempaka.
“Upaya mitigasi banjir kita ini membuat perencanaan dari lahan exs tambang PT Galuh Cempaka,” katanya.
“Dan kebetulan posisinya tidak jauh dari perencanaan Geopark ini, sehingga bisa inline dan tadi juga kita sampaikan desain mitigasi banjir kita. Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu kebanggaan bagi masyarakat Kota Banjarbaru kedepannya,” sambungnya.
Sementara itu Tim Geopark Meratus Ali Mustopa menganggap Banjarbaru merupakan bagian dari kawasan Geopark Meratus yang di deliniasi, salah satunya adalaha berada di kawasan Pumpung Kecamatan Cempaka.

Karena menurutnya di Pumpung intan itu pendulangannya masih menggunakan cara tradisional.
“Sebenarnya kawasan ini sudah terkenal dengan gaya menambangnya yang masih dengan cara tradisional, nah itu yang tidak ada lagi bahkan didunia,” ungkap Ali.
Sehingga, demi meningkatkan perekonomian masyarakat Banjarbaru melalui pengembangan Geopark yang merupakan satu dari geotsite andalan, tahun depan wilayah itu akan diajukan ke UNESCO menjadi anggota UNESCO global geopark untuk meratus.
Geotsite Cempaka ini rencananya akan menghadirkan kembali memori pendulangan intan yang mendunia di masanya. Dilengkapi dengan buatan dan taman hortikultur yang menarik bagi siapa saja yang akan berkunjung baik itu tua, muda, lokal bahkan mancanegara yang disebut Diamond Garden atau taman intan.
Konsep Cempaka Diamond Garden menjungjung tinggi nilai-nilai dalam pengembangan dan perancangannya. Nilai – nilai yang terbentuk melengkapi satu sama lain membentuk sebuah kawasan wisata berbasis edukasi, sosial-budaya, sejarah, riwayat, lingkungan dan ekonomi.
“Diamond Garden adalah sebuah tempat dengan taman yang tidak ternilai atau yang memiliki nilai yang tidak terhingga terhadap nilai-nilai yang dijunjung bagi masyarakat Pumpung Cempaka,” terangnya.



