REDAKSI8.COM – Perumbahan iklim yang terajdi di Kabupaten Banjar saat ini berdampak kepada sektor pertanian yang ada di Kabupaten Banjar. Saat ini petani di Kabupaten Banjar mengalami penurunan hasil pertanian dan hampir gagal akibat penyakit tungro.
Tungro merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi ganda dari 2 jenis virus yang berlainan. Kedua virus yang dimaksud adalah Rice Tungro Spherical Virus (RTSV) dan Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV).
Sebenarnya, penyakit ini bisa ditularkan oleh beberapa jenis hewan serangga, tetapi yang paling cepat menularkan dan menyebarkannya adalah spesies wereng hijau. Penyebaran tungro sangat dipengaruhi oleh populasi wereng hijau.
Dengan kata lain, semakin padat dan luas populasi wereng hijau, maka semakin luas penyebaran penyakitnya. Jadi, penyakit tungro dan wereng hijau memang berkesinambungan. Untuk bisa mengatasi penyakitnya, mau tidak mau harus membasmi wereng hijau.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar bahwa masih ada kekhawatiran dengan penyakit tungro ini, sejauh ini, terdata ada 422 hektar yang terkena penyakit tungro, tapi dari 422 hektar ini, 356 masih kategori ringan, artinya petani masih bisa melakukan panen. Tetapi dari tingkat produksi maupun filtivitas memang ada penurunan.

Menurut Dondit Bekti Agustiono, bahwa padi yang diserang oleh penyakit Tungro ini merupakan bibit lokal. Saat ini, petani di Kabupaten Banjar masih panatik dengan menanam menggunakan bibit lokal seperti Siam dan Unus, walaupun kebiasan petani kita setelah panen akan dijadikan cadangan selama satu tahun atau sampai masa panen akan datang.
“Padi lokal memang ada keunggulan, selain daya simpannya cukup tinggi, umur masa tanamnya cukup relative pendek tetapi sangat mudah terserang oleh penyakit seperti tungro. Tetapi agar terhindari dari penyakit ini, kami dari dinas menyarankan petani untuk menanam bibit unggul seperti Intari dan Bigungga, tetapi umur masa tanamnya relatif panjang dan daya simpannya tidak terlalu bisa lebih lama,” ungkapnya, Senin (18/7/2022).
Dondit menyarankan kepada petani, untuk menghindari agar minimnya kerusakan dari serangan penyakit tungro, petani diharapkan untuk menanam padi bisa dilakukan secara serentak. Apalagi saat ini masih terbilang musim penghujan dan tentunya sangat rentan oleh penyakit.
Pertanian berupa padi yang saat ini diserang oleh penyakit tungro kategori berat sebanyak 22 hektar yang ada di Kecamatan Tatah Makmur, Kecamatan Beruntung Baru, Kecamatan Gambut dan Kecamatan Sungai Tabuk. Adapun 356 hektar ini kategori ringan dan mudah mudahan tidak bertambah sampai panen walau hasil pruduksinya menurun.