BANJARBARU, REDAKSI8.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI) bersama Satuan Brigade Mobile (Satbrimob) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) berkaloberasi dalam percepatan penurunan angka stunting di Kota Banjarbaru, Selasa (16/5/23).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Walikota Banjarbaru Wartono dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarbaru Fadliansyah Akbar, Serta Kepala BKKBN Kalsel Ramlan.
Kepala BKKBN Republik Indonesia Hasto Wardoyo mengatakan, melalui gerakan cukup makan 2 telur dalam satu hari, penurunan angka stunting diharapkan berjalan dengan baik.

Karena didalam telur mengandung protein DHA dan Omega 3 yang bagus untuk pertumbuhan bayi dan ibu hamil.
“Kita tahu telur itu sangat efektif dan efesien, karena telur itu mewakili protein hewani,” ujarnya.
Selain memakan telur, protein hewani bisa berasal dari daging, ikan, ayam dan lainya, namun itu tidak bertahan lama, sedangkan untuk telur bisa disimpan sampai 2 minggu.
“Kita dan media bersama-sama dalam mengkampanyekan cukup dua telur,” katanya.
Adapun secara nasional, 3 tahun lalu angka stunting sebear 27,7 persen.
Kemudian tahun 2021 mengalami penurunan 24,4 persen. Lalu tahun 2022 turun menjadi 21,6 persen.
Artinya penurunan stunting dalam tahun 2022 cukup signifikan karena perbedaannya sebanyak 2,8 persen, yang mana Presiden RI Joko Widodo sebelumnya menargetkan tahun 2024 penurunan stunting mencapai 14 persen.
Meski begitu, Hasto tetap optimis, karena dimasa pandemi tahun 2021 ke tahun 2022 penurunan angka stunting bisa mencapai 2,8 persen dengan gerakan yang masif.
Untuk mendapatkan protein hewani sebenarnya tidak mahal, ada ikan lele, pepuyu, haruan atau telur haruan juga memiliki banyak omega protein yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
“Kami berharap akhir tahun 2023 ini stuntingnya menjadi 18 persen,” ucapnya.
Hasto mengatakan, ada 5 pilar untuk menurunkan angka stunting, yaitu membangun komitmen, masif infomasion system, ketersediaan pangan, terselesaikan, dan yang terakhir adalah data dan inovasi kreatifitas.
Dikesempatan yang sama, Wakil Walikota Banjarbaru Wartono menyampaikan, data-data akurat dari semua komponen dilibatkan, baik dari forkofimda yang ikut menjadi bapak asuh anak stunting di Kota Banjarbaru.
Baginya semua tetap berusaha secara real intervensi untuk masyarakat Kota Banjarbaru, tidak hanya teori-teori diatas kertas, tetapi benar-benar turun ke lapangan.
Serta berbagi upaya yang sudah dilakukan, dimulai dari pra nikah yang benar-benar pihaknya antisipasi dan edukasi.
“Harapan kita seperti target pak Jokowi ditahun 2024 bisa 14 persen, tetapi harapan kita di Banjarbaru terus melakukan penurunan stunting hingga dibawah 14 persen,” pungkasnya.
Penulis Irma
