
NASIONAL, REDAKSI8.COM – Di Indonesia diperkirakan akan mengalami musim kemarau ekstrim yang di kenal dengan istilah El Nino, yang puncaknya akan terjadi di Bulan Agustus akan datang.
Sub sektor pertanian termasuk komoditas perkebunan secara langsung akan terkena dampaknya, khususnya ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia dan bahan baku perkebunan.
Menghadapi tantangan ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menugaskan jajarannya untuk mempersiapkan segala sesuatu mendekati musim kemarau yang diperkirakan akan jadi kemarau ekstrim atau El Nino.


“Menghadapi musim kering ekstrim atau elnino saya minta jajaran Kementan berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan. Kemudian saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya, Sabtu (6/5/2023).
Menanggapi perintah Menteri Pertanian, Andi Nur Alam Syah Direktur Jenderal Perkebunan berkomitmen, menekan efek negatif dari perubahan iklim terhadap komoditas perkebunan dengan cara membentuk paket teknologi seperti giat mitigasi hingga adaptasi.
Selain itu, Ditjen Perkebunan juga terus mensosialisasikan dan menghimbau para petani agar segera melakukan pengendalian opt secara terpadu, pembangunan embung, demplot pembukaan lahan tanpa bakar, dan memberikan bantuan sarpras untuk warga yang mengalami kekeringan dan kebakaran lahan, seperti pompa air, pompa jinjing dan selang.
“Pekebun terus berjuang memasok kebutuhan pertanian termasuk kebutuhan komoditas perkebunan Indonesia. Antisipasi ini perlu segera dilakukan dan menjadi perhatian penting bagi seluruh pelaku usaha perkebunan demi menjaga keberlangsungan tanaman perkebunan,” ujar Andi Nur.

