REDAKSI8.COM, Kabupaten Banjar – Aliran sungai untuk pertanian di Kabupaten Banjar harus dilakukan normalisasi untuk meningkatkan hasil pruduksi pertanian di Kabupaten Banjar. Hasil pertanian sangat dipengaruhi dengan kondisi air untuk mengairi lahan pertanian padi para petani.
Seperti lahan pertanian yang ada di Desa di Desa Limamar, Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan mendapat pemantauan dari wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Banjar Pribadi Heru Jaya, ia mengatakan pihaknya sudah melihat Dinas Pertanian Kabupaten Banjar turun untuk meninjau.
“Kalau sudah berbentuk normalisasi merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum, Penaat Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar, namun kita harus melihat secara umum dulu, bahwa dimana saluran-saluran air di daerah situ sudah waktunya di normalisasi,” ungkapnya, Kamis (22/06/2023).
Pribadi Heru Jaya juga menjelaskan bahwa sungai bukan hanya untuk kebutuhan pertanian saja, tapi sungai juga merupakan bagaimana air itu bisa cepat dialirkan ke sungai kecil-kecil agar tidak terjadi Banjir yang sering terjadi di Kabupaten Banjar.
“Sehingga normalisasi sungai itu sangat dibutuhkan, bukan hanya untuk kebutuhan pertanian, tetapi juga untuk kebutuhan agar air dengan cepat turun dan tidak menyebabkan genangan air bertahan yang mengakibatkan banjir,” jelasnya.
Ia mengatakan, sungai-sungai yang berada di daerah pertanian itu merupakan kewenangan kabupaten, meskipun datangnya dari alian sungai besar dan mengalir ke sungaisungai kecil yang ada untuk lahan pertanian, dan sungai tersebut menjadi kebutuhan utama pertanian,” jelasnya.

Ia juga melanjutkan sungai itu harus dikasih deker-deker serta pengaturan air, makanya nanti di Komisi III pihaknya rapatkan. dan dirinya setuju kalau ini harus segera dinormalisasikan, terlepas dari kebutuhan mana pun juga karena sendimennya terjadi sangat surut serta tanaman-tanaman liar juga harus dibersihkan.
“Lahan pertanian sangat diperlukan aliran sungai, karena berkaitan dengan kehidupan masyarakat petani yang harus didukung. Jadi saya harus memperdalami permasalahan ini dikarenakan berkaitan dengan Komisi yang ada di kami, maka dua hari ini akan dikonsultasikan,” terangnya.
Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Pertanian setempat beberapa waktu yang lalu telah meninjau sungai yang berada di Desa Limamar terkait kurangnya pasokan aliran air dari sungai ke sawah yang dikeluhkan petani.
Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Imelda Rosanty mengatakan jika air di lokasi pertanian setempat masih ada. Sehingga, pihaknya hanya akan melakukan pembersihan di aliran sungai, yang menjadi penyebab dari keluhan petani di Desa Limamar.
“Artinya yang masih kurang saat ini pembersihan di aliran sungainya, agar tidak semakin menyurut. Di Desa Limamar terdapat banyak sungai, sehingga air tesebut masih mencukupi untuk mengaliri ke lahan pertanian warga,” tuturnya.
Meski begitu, ia berharap, masyarakat setempat bisa gotong royong untuk membersihkan aliran sungai, yang nantinya akan mengalir ke persawahan tersebut. Harapannya ada gotong royong dari masyarakat Desa Limamar untuk membersihkan alirannya.
