REDAKSI8.COM – Tidak hanya para kelompok tani Pematang Danau Kecamatan Mataraman yang menjadi sasaran PT Banjar Bumi Persada (BBP) dan PT Mitra Agro Semesta (MAS), kini kelompok tani di desa Surian Hanyar juga menjadi sasaran dukungan dari pihak yang bergerak di sektor tambang batu bara ini.
PT Banjar Bumi Persada dan PT Mitra Agro Semesta merupakan perusahaan yang berkomitmen dalam memberikan dukungan kepada petani lokal terutama dalam pengembangan pertanian yang bersifat berkelanjutan.
Kelompok tani yang ada di desa Surian Hanyar, salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cintapuri Darussalam, Kabupaten Banjar merupakan salah satu potensi yang kaya akan berbagai komoditi, dan saat ini yang menjadi andalannya adalah cabai, salah satu komoditi unggulan yang hingga kini menopang kehidupan 1,906 jiwa dengan total luas wilayah 2, 343 hektar.
Besaran cabai di sini 1 kali panen bisa mencapai +2 ton/ hektar. Tak hanya cabai, masyarakat di sini juga mulai membudidayakan tanaman semusim mulai dari tomat, kundur atau buah buton hingga semangka. Tanaman berjenis hortikultura ini menjadi andalan masyarakat karena tidak perlu menunggu waktu lama untuk panen dan menghasilkan.
Kini para petani juga mulai menanam jagung manis, dan kini mulai dirambah oleh Kelompok Tani (Poktan) Bina Bersama Desa Surian Hanyar, dengan beranggotakan sekitar 30 petani baik laki-laki maupun perempuan.
Jagung manis dikembangkan dengan memanfaatkan lahan bekas tanaman cabai yang justru dinilai subur dan bisa menghasilkan dibandingkan menunggunya ’bera’ tanpa penghasilan.
Jagung manis, menjadi salah satu komoditi yang disupport penuh untuk dikembangkan oleh masyarakat Desa Surian Hanyar, khususnya Poktan Bina Bersama.
Hairi dan Martu, anggota Poktan Bina Bersama Desa Surian Hanyar sangat berterimakasih atas dukungan PT BBP dan PT MAS melalui program pertanian. ’Dukungan ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi petani lokal, terutama untuk pengembangan potensi lokal desa. Apalagi Desa Surian Hanyar merupakan desa yang subur dan cocok ditanami dengan hortikultura’.
Dewina Sitinjak dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cintapuri Darussalam, menyambut baik atas inisiatif PT BBP dan PT MAS bersama-sama membangun program pertanian. ’PT BBP dan PT MAS cukup baik dalam menginisiasi program pertanian, terutama jagung manis yang menjadi sumber pangan dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Untuk kebutuhan masyarakat Cintapuri Darussalam bahkan Kabupaten Banjar, jagung manis tetap menjadi pilihan dan segmen pasarnya lebih jelas.
“Saya sudah kolaborasi dengan PT BBP dan PT MAS mulai 2022, pertama kali kegiatan Farmer Field Schools (FFS) (masih berlangsung hingga sekarang) yang saling melengkapi dengan program pertanian dari Kementrian Pertanian RI melalui program YESS bersama IFAD,” ungkapnya, Minggu (26/2/2023).
Demplot jagung manis didukung oleh PT BBP dan PT MAS karena cukup diterima oleh pasar baik menjadi baby-corn maupun konsumsi.
Nor Qomariyah, Public Relations PT BBP dan PT MAS, mengatakan, Program demplot jagung manis sebanyak 25 Kg, pupuk kandang dan NPK dengan luasan lahan sekitar +1 hektar merupakan inisiatif bersama sebagai wujud kolaborasi dengan petani yang bergabung dalam program Farmer Field Schools (FFS).
Program FFS sudah didukung berbagai pihak, mulai dari Bappeda Kabupaten Banjar, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar, P4S Patra Mandiri dan berbagai kelompok tani.
Bahkan program ini telah diikuti oleh 107 petani dari 7 Desa yang berada di area ring 1, 2 dan 3. FFS batch #2 bahkan akan diselenggarakan dalam waktu dekat pada 28 Februari-01 Maret 2023 di Desa Tiga A, Kecamatan Simpang Empat dan akan difasilitasi oleh 3 instruktur dan 9 pendamping baik dari BPP Cintapuri Darussalam, BPP Mataraman dan BPP Simpang Empat.
Tak hanya jagung manis, bahkan PT BBP dan PT MAS juga telah membantu desa lain dengan pengembangan demplot sayuran, Semangka, Kelengkeng super New Crystal, Anggur (bersama BUMDES Bawahan Selan).
Harapan secara keseluruhan demplot ini menjadi contoh dan praktik baik dalam pengembangan pertanian, berikut dengan manajemen yang lebih tertata, termasuk dalam memahami siklus kalender penanaman, budidaya yang tepat dan panen yang lebih produktif.
PT BBP dan PT MAS sendiri dalam hal ini menjadi manifestasi dukungan melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) aspek 3 (peningkatan pendapatan riil dan pekerjaan) sekaligus aspek 4 (kemandirian ekonomi) dalam jangka panjang.
Selain itu selaras dengan program pemerintah dalam menyediakan penganekaragaman ketahanan pangan pemerintah Indonesia dalam security food dan penanganan inflasi, menyiapkan petani yang mandiri dan bertanggung jawab dengan melestarikan pertanian.