
REDAKSI8.COM – Banyak yang menilai sampah merupakan suatu benda yang tidak ternilai atau tidak berharga yang ada di sekitar lingkungan masyarakat. Kita dapat melihat sampah di mana-mana baik di kota maupun di desa dan sekarang menjadi masalah besar lingkungan.
Sampah merupakan masalah yang sangat serius dan juga menjadi masalah sosial, ekonomi dan budaya. Tumpukan sampah adalah masalah yang harus diatasi bersama, terutama orang-orang yang tinggal di daerah tersebut.
Setiap masyarakat tentu mempunyai tanggung jawab untuk sadar dan berbuat sesuatu untuk lingkungannya. Sebenarnya sampah merupakan barang yang bisa bernilai ekonomis kalau bisa memanfaatkan dan salah satunya memilah sampah.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Mursal, melalui Achmad Norsailah Kebid Pengelolaan Sampah Limbah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3), saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/6/2022).
“Cukup dua cara memilah sampah yang dirasa cukup sederhana yang perlu kita terapkan di rumah yakni, pilahlah sampah basah (organik) dan kering (anorganik) yang bisa di daur ulang,” ungkapnya
Menurut Achmad panggilan akrabnya menjelaskan bahwa sampah yang dipilah tersebut bisa menjadi bernilai ekonomis. Sampah organik bisa kita jadikan pupuk kompos, adapun sampah anorganik bisa di jual ke bank sampai atau ke tukang loak.
Dirinya berharap, agar masyarakat khususnya di Kabupaten Banjar bisa menerapkan cara tersebut di rumah dengan cara memilah sampah sebelum dibuang, manfaatkan sampah yang bernilai ekonomis.
“Kalau hal ini bisa diterapkan mulai dasarnya terlebih dahulu. Tentunya timbunan sampah yang ada di Kabupaten Banjar akan berkurang, apalagi saat ini sudah mulai dibangun TPS3R,” tuturnya
Disamping itu, Selain bisa dijadikan uang juga dapat memperpanjang umur Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di Desa Padang Panjang, Kecamatan Karang Intan.
Salah satu pengelola Tempat Penglolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) Dewi Heldayati yang merupakan Direktur Bank Sampah Sekumpul mengatakan bahwa sampah anorganik bisa bernilai ekonomis.
“Di bank sampah sekumpul, dapat langsung melayani penukaran sampah dengan uang yang dimasukkan ke buku tabungan bank sampah milik warga. Selain dapat diuangkan, sampah juga dapat ditukar dengan bahan pokok yang telah disediakan pihak pengelola bank sampah,” tuturnya
Bank Sampah Sekumpul tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang ada di kelurahan sekumpul, bank sampah ini juga terbuka untuk umum. Siapapun dapat mengantarkan sampahnya dan dibuatkan buku tabungan yang dikelola langsung oleh pihak bank sampah sekumpul.
“Kita ada pelayanan bagi masyarakat, hasil kreativitas dan paling utama memberi penyadaran masyarakat dalam mengelola sampah, memilah sampah dan menabungkan sampahnya di Bank Sampah ini,” tutur