REDAKSI8.COM – Pengurus Wilayah (PW) Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kalimantan Selatan bersama dengan Pengurus Cabang (PC) MDS Rijalul Ansor Kabupaten Banjar menggelar Istighosah, Tahlil dan Do’a bersama dalam rangka Satu Abad Nahdlatul Ulama.
Kegiatan tersebut dimulai dengan sholat Magrib berjamaah diteruskan dengan Istighosah, Tahlil dan Do’a bersama serta sholat isya berjamaah yang dipimpin oleh Al-Habib Ali Husein Al-Idrus Ketua MDS Rijalul Ansor Kabupaten Banjar, Sabtu (4/1/2023) Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjar Banjar jalan Sekumpul Martapura.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kementerian Agama Kabupaten Banjar Najwan Noor, Ketua PW GP Ansor Kalimantan Selatan Teddy Suryana, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Muhammad S. Rifqi serta jajaran karyawan Kementerian Agama Kabupaten Banjar serta anggota PC Ansor Kabupaten Banjar.
Ketua PW GP Ansor Provinsi Kalimantan Selatan Teddy Suryana mengatakan bahwa kita malam hari ini kita dapat bersilaturahmi dalam rangka kita bersama-sama mengikuti kegiatan Istighosah dalam rangka satu abad Nahdlatul Ulama sekaligus haul Muassis dan haul Abah Guru Sekumpul.
“Pada tanggal 7 Februari akan datang kita akan bersama sama mengikuti resepsi satu abad Nahdlatul Ulama yang dihitung tahun Hijriyah dan puncaknya dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo Jawa Tengah,” ungkapnya.
Menurut Teddy Suryana, malam ini PW GP Ansor bersama PC GP Ansor Kabupaten Banjar melakukan kegiatan istighosah, tahlil dan do’a bersama dalam rangka Satu Abad Nahdlatul Ulama malam ini sebagian rangkaian sebelum acara puncak peringatan di Sidoarjo.
Sekretaris PWNU Kalimantan Selatan Berry Nahdian Forqan mengungkapkan bahwa sudah satu abad Nahdlatul Ulama, dan pada malam ini mendoakan para pendiri Nahdlatul Ulama.
“Bagaimana kalau Nahdlatul Ulama tidak ada, maka amaliyah Ahlussunnah Wal Jamaah tidak akan sebesar ini. Islam terbesar di dunia adalah Indonesia dan banyak yang berpaham Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyah,” ungkapnya
Berry Nahdian Forqan mengajak agar menjadikan Nahdlatul Ulama lebih baik lagi, sebagai pengurus Nahdlatul Ulama atau sebagai pengurus banom agar mampu berkiprah. Banyak yang mengatasnamakan Nahdlatul Ulama, tetapi hanya sedikit orang yang mau mengasuh dan membesarkan Nahdlatul Ulama.
“Marilah kita menjadi bagian yang benar benar mengurusi Nahdlatul Ulama, tidak hanya mengatasnamakan saja, tetapi kita berada di Nahdlatul Ulama untuk membesarkannya,” jelasny.