REDAKSI8.COM – Dalam rangka menuju Sekolah Adiwiyata Nasional, SDN 1 Sungai Ulin Kota Banjarbaru tengah mencanangkan gerakan wajib membawa tumbler kepada seluruh siswa-siswinya.
Selama melaksanakan gerakan tersebut, kini lingkungan SDN 1 Sungai Ulin Banjarbaru mulai terbebas dari kondisi sekolah bersampah plastik hingga sampah kemasan.
Kepala Sekolah SDN 1 Sungai Ulin, Budiati mengatakan, gerakan wajib membawa tumbler yang digunakan sebagai wadah air minum untuk para muridnya itu, dilakukan dalam rangka mengurangi penggunaan sampah plastik dan kemasan. Serta, gerakan tersebut dalam rangka menuju sekolah Adiwiyata Nasional.
“Disekolah wajib membawa tumbler, tidak ada lagi membawa botol atau minum berkemasan untuk mengurangi sampah plastik maupun kemasan,” ujarnya kepada pewarta melalui sambungan telepon, Jumat (22/7).
Selain itu, pihak sekolahnya juga tengah rutin melaksanakan program pendidikan berkarakter yang dicanangkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru.
Program tersebut mencakup 5 kegiatan berkarakter yang mesti dilaksanakan oleh setiap warga di sekolahnya.
Diantaranya pendidikan religius, berakhlak mulia, nasionalisme, cinta lingkungan dan kewirausahaan.
Religius digambarkan dengan kegiatan setiap hari Jumat membaca surah Yasin di tengah halaman sekolah.
Kemudian, menanamkan sifat berakhlak mulia lanjut Budiati, melalui Aktivitas bersalam-salaman antara murid dan guru ketika para murid datang memasuki sekolah.
Selanjutnya, sifat Nasionalisme dipetik dari aktivitas apel upacara bendera setiap Senin pagi. Cinta lingkungan ditanamkan melalui giat bersih-bersih sekolah bersama dewan guru.
Serta program Kewirausahaan, akan di gelar setelah ulangan semester. Dimana para siswa akan menjual dan memamerkan produk olahan dan kreatifitas mereka di sekolah kepada teman dan guru, serta yang berkunjung ke SDN 1 Sungai Ulin Banjarbaru kala nanti.
“5 Program pendidikan berkarakter itu kita laksanakan dari sebelum jam pelajaran dimulai hingga berakhir. Kecuali market day, nanti akan dilaksanakan setelah ulangan semester anak-anak,” tukas Budiati.
“Karya anak yang kita maksud itu (Market Day<–red) seperti jualan telur asin, kripik pisang dan jamu serta menanam tanaman sawi pake sistem hidroponik. Intinya hasil karya anak yang bisa menghasilkan uang,” pungkasnya.