REDAKSI8.COM – Komitmen Pemerintah Kota Banjarbaru untuk menaikkan nilai produk-produk ekonomi kreatif Banjarbaru, patut kita berikan apresiasi tinggi dan acungan jempol.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Pemerintah Kota Banjarbaru dalam hal ini Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (BeKRAF) RI, memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif unggulan Banjarbaru, pada sebuah festival berskala internasional di Kota Oslo, Norwegia, tanggal 26 – 27 Juni 2019 lalu.
Festival ini diberi nama ‘Festival Indonesia 2019’ dengan mengangkat tema ‘Wonderful Indonesia : A Land of Diversity’.

Tidak tanggung-tanggung, pada kesempatan itu Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan seorang diri, membawa 2 buah tas besar dengan berat total mencapai 51 Kg yang berisikan produk-produk ekonomi kreatif unggulan Banjarbaru dari Kota Banjarbaru.
“Di pesawat itu sebenarnya bagasi dibatasi hanya 30 Kilogram. Alhamdulillah karena kita ada MoU dengan BeKRAF sebelumnya, kita gabung dengan kawan-kawan BeKRAF, akhirnya bisa menambah jadi 51 Kilogram,” cerita Darmawan Jaya Setiawan kepada Jurnalis Redaksi8.com, Kamis (4/7).

Darmawan Jaya melanjutkan, undangan untuk menghadiri Festival Indonesia 2019 ini datang dari Kedutaan Besar RI untuk Norwegia atas rekomendasi dari BeKRAF RI.
“Jadi sampai di sana kita gabung di stand-nya BeKRAF. Stand BeKRAF menampilkan kopi Indonesia yang memang sedang giat-giatnya dipromosikan, karena nilai tambah/jualnya yang besar (tinggi). Saat ini tren kopi lebih meningkat lagi, jadi lifestyle,” kata Darmawan Jaya.
Dalam mempromosikan kopi tersebut, BeKRAF RI sengaja membawa langsung seorang barista yang juga pakar kopi dari Indonesia, Daroe.
“Pak Daroe ini salah satu pimpinan Upnormal di pusat. Upnormal ini kan salah satu jualannya adalah kopi,” bebernya.
Selain itu lebih lanjut Darmawan Jaya menceritakan, di stand BeKRAF RI juga mempromosikan produk ekonomi kreatif unggulan Kota Banjarbaru. Meskipun kata Darmawan Jaya, tidak semua produk ekonomi kreatif Banjarbaru itu bisa dibawa ke sana dan ditampilkan.
“Dari survei penilaian BeKRAF, produk unggulan Banjarbaru itu Food, Fashion, dan Kriya. Melihat respon dari masyarakat dan ada keunikannya, yang kita bawa kemarin itu coklat pasak bumi (Pasmico), sasirangan bordir lukis (termasuk aneka kerajinan tas purun),” terangnya kemudian.
Lebih jauh Darmawan Jaya menyampaikan, jarak dari hotel ke lokasi festival kurang lebih 2 Km dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Untuk menuju ke lokasi festival, Darmawan Jaya berjalan kaki sembari membawa tas yang berisi produk ekonomi kreatif Banjarbaru tersebut, dibantu rekan-rekan dari BeKRAF.
“Saat membagikan dan menggelar produk di stand, saya dibantu oleh kawan-kawan BeKRAF. Kebetulan di sana ada juga orang Indonesia yang mengikuti seminar, mereka turut membantu dan mempromosikan. Jadi bisa dibilang saya di sini sebagai penjaga stand sekaligus marketingnya,” kata Darmawan Jaya sembari tersenyum.
Produk-produk itu kemudian diperkenalkan kepada para pejabat Indonesia yang juga hadir dalam Festival Indonesia 2019. Selain pejabat, festival itu juga dihadiri oleh para pengusaha besar dari Norwegia dan Indonesia, termasuk Duta Besar RI untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis, serta Duta Besar Macedonia untuk Norwegia.
“Para pelaku bisnis dan orang-orang penting dari segala penjuru dunia yang datang di festival itu, kita kenalkan dengan produk-produk ekonomi kreatif Banjarbaru. Kita juga promosikan produk-produk itu kepada delegasi-delegasi dari Jakarta, Banyuasin, dan pengunjung festival lainnya,” sebutnya.

Tidak hanya itu, pada Festival Indonesia 2019 juga ditampilkan tari-tarian dan musik tradisional khas Indonesia yang dibawakan oleh para pelaku seni dari Jakarta dan Banyuasin. Ada pula disajikan aneka kuliner khas Indonesia.
Di sisi lain, bagi Darmawan Jaya, Norwegia merupakan salah satu negara di Eropa yang tingkat kesejahteraan warganya cukup tinggi. Ia melihat potensi untuk mempromosikan dan memperkenalkan produk ekonomi kreatif Banjarbaru di negara ini juga cukup tinggi.
“Jika kita bisa menjalin komunikasi atau mempromosikan produk-produk unggulan Banjarbaru di sana, bukan tidak mungkin ada dampak positifnya untuk produk kita,” tukasnya.
Kemudian menurut Darmawan Jaya, Kota Oslo merupakan sebuah kota dengan tingkat kebersihan yang cukup tinggi. Di sana juga terdapat sebuah gedung ‘The City Hall’ yang menjadi tempat penyerahan nobel untuk perdamaian.
“Dulu pada saat penyerahan nobel perdamaian itu, Barrack Obama (mantan Presiden Amerika Serikat) menginap di salah satu hotel di Oslo,” sebutnya.

Di Kota Oslo juga terdapat minimarket yang dibangun dengan konsep cukup unik. Warga atau pengunjung yang berbelanja di sana mengambil dan memindai (scan) sendiri barang-barang belanjaannya, kemudian membayarnya melalui kartu kredit atau kartu debet. Tidak ada pelayan/kasir di sana.
“Norwegia ini kan negara maju, di sana ada juga toilet elektronik, masukkan koin ke suatu alat yang sudah disediakan, perangkat toiletnya bekerja secara otomatis. Banyak bangunan bersejarah juga di sana, selain itu masyarakatnya jarang menggunakan kendaraan bermotor jika hendak bepergian, mereka biasa menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Di sana juga sedang digalakkan mobil listrik yang tidak menghasilkan polusi udara,” Darmawan Jaya menceritakan pengalamannya.
Dari semua pengalamannya selama berada di Norwegia, satu hal terpenting bagi Darmawan Jaya selaku kepala daerah (Wakil Walikota Banjarbaru) adalah bisa mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif unggulan Banjarbaru dalam skala yang lebih luas, internasional.
“Ini sebagai bentuk ungkapan rasa bangga dan dukungan kami kepada para pelaku UKM di Kota Banjarbaru, berusaha semaksimal mungkin dengan segala keterbatasan. Para pelaku UKM juga harus bisa mandiri menggunakan media sosial untuk lebih bersemangat mempromosikan produk ekonomi kreatifnya.”
“Di tambah juga harus bersinergi dengan akademisi, pelaku bisnis, perbankan, perusahaan besar (untuk membina UMKM), komunitas kuliner, komunitas fashion, pemerintah, termasuk peran media untuk mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif kita,” tutup Darmawan Jaya.
