REDAKSI8.COM – Kabupaten salah satu daerah yang sering terjadi musibah, baik musibah angin puting beliung banjir dan lainnya. Pada akhir tahun 2020 sampai awal tahun 2021, merupakan banjir yang cukup besar yang melanda Kabupaten Banjar.
Akibat banjir tersebut, banyak warga yang mengalami kerugian, apalagi banjir yang melanda Kabupaten Banjar beberapa waktu yang lalu merupakan Banjir dengan ketinggian 2 meter lebih dan menneggalamkan puluhan ribuan rumah dan barang berharga milik warga.
Agar hal tesrebut tidak terjadi lagi, Direktur Peringatan Dini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rebuplik Indonesia Afrial Rosya lakukan audiensi dengan Bupati KabupatenBanjar H Saidi Mansyur di Mahligai Sultan Adam Lantai 1 Martapura, Selasa (30/8/2022) kemarin.
Afrial Rosya menyampaikan, bahwa ada Program Prioritas Nasional yang akan dilaksanakan di Kabupaten Banjar yaitu sistem peringatan dini bencana banjir berbasis komunikasi.
Meningkatkan kesiapsiagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana banjir yang setiap tahun terjadi di Kabupaten Banjar.
“Kegiatan ini merupakan stimulan yang diberikan BNPB kepada pemerintah daerah dengan harapan alat atau perangkat ini bisa dikembangkan oleh daerah untuk bisa meningkatkan peringatan dini terkait bencana banjir terutama di daerah tingkat risiko tinggi,” tuturnya.

Afrial Rosya menjelaskan bahwa untuk agar memahami bagaimana sistem peringatan dini bencana banjir dan akan dilaksanakan dengan dua kali workshop, pada hari ini dan dua hari kedepan serta menetapkan jalur evakuasi masyarakat jika terjadi banjir.
Dikatakan, pada workshop kedua akan dilakukan gladi dan simulasi penanggulangan bencana dan uji coba perangkat yang sudah dipasang sehingga bukan hanya alat saja yang berfungsi baik, tapi masyarakat juga mumpuni dalam menindaklanjuti peringatan dini oleh perangkat tersebut.
Afrial berharap pemerintah daerah bisa lebih mengembangkan peralatan-peralatan tersebut dengan melakukan pendampingan dari BNPB. Untuk Kabupaten Banjar Afrial mengungkapkan peralatan tersebut akan dipasang di Desa Benteng Kecamatan Pengaron dengan jumlah penduduk sekitar 2 ribu jiwa (600 KK).
“Desa Benteng dipilih berdasarkan identifikasi dari BPBD Banjar dan aparatur di tingkat desa, pengembangan bisa dilakukan oleh daerah karena di Pusat Pengendali BPBD sudah menyiapkan slotnya kalau ingin dikembangkan di beberapa titik lainnya,” tutup Afrial.
Turut hadir pada Audiensi tersebut Dandim 1006 Banjar Imam Muchtarom, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra H Masruri, Plt Kepala Pelaksana BPBD Banjar Achmad Norsailah, dan Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Rahmat Kartolo serta sejumlah Kabid Instansi terkait.