
REDAKSI8.COM – Tambang manual yang dilakukan secara ilegal yang berada di Desa Mangunang Seberang Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan langsung ditutup setelah videonya viral di media sosial beberapa waktu yang lalu.
Kapolsek Haruyan, IPDA Rusmiati saat di konfirmasi dengan tegas menyatakan melarang aktivitas ilegal tersebut yang berada di wilayahnya di Kabuapten Hulu Sungai Tengah.
“Sudah kami sampaikan ke pambakal dan pemilik lahan agar tidak ada lagi penambangan. Kami tegaskan tidak ada yang boleh mengangkut atau memindahkan tumpukan karung berisi batu bara yang saat ini sudah tersusun tinggal diangkut,” katanya, Senin (1/8/2022).
Dia menjelaskan, dari hasil sidak yang dilaksanakan pada hari Jumat pada tanggal 29 Juli 2022 yang lalu, menemukan tumpukan karung berisi batu bara. Lokasinya di lahan yang dulu pernah dibuka oleh Koperasi Usaha Desa (KUD) Karyanata Haruyan pada September 2021 dan sudah ditutup lantaran tidak berizin.
“Mereka para pekerja diupah untuk memajukan kedalam karung dengan harga upah per karung Rp 10 ribu rupiah. Untuk siapa yang menyuruh atau dalangnya belum diketahui, mereka mengatasnamakan masyarakat,” bebernya.
IPDA Rusmiati menegaskan jika aktivitas ilegal itu masih berlanjut, proses hukum tentunya akan berlaku. “tidak ada lagi, jangan sampai kita tidak sesuai prosedur,” tegasnya.
Karung-karung itu belum sempat diangkut. Kemana dan siapa yang menjadi penadah masih jadi misteri. “Kami cepat menindaknya. Jadi belum ada (karung) yang keluar,” ungkapnya.

Ditanya apakah ada warga yang ditahan, dia menjawab yang melakukan aktivitas ilegal merupakan pemilik tanah itu sendiri. “Tanah-tanah miliknya sendiri. Karung batu bara juga belum diangkut. Tapi sudah saya tegaskan jangan sampai ada (tambang manual) lagi,” pungkasnya.
Terpisah, Kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup HST, irfan Sunarko sudah mengetahui ihwal tambang manual ini. Dia mengetahui ada penambangan ilegal pada Jumat 29 Juli 2022 kemarin, namun aktivitas itu diduga sudah dilakukan seminggu lebih.
“Kami belum ada ke lapangan. Masih koordinasi untuk tindak lanjutnya,” ujarnya, kemarin.
Irfan menduga ada upaya sistematis yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab untuk melegalkan tambang di HST. “Dugaannya begitu, Jadi kami lagi mencari rencana tindak lanjut terbaik,” pungkasnya.
Warga setempat yang menolak keras adanya tambang membeberkan, lokasi tambang manual sempat dijaga beberapa orang. Tujuannya agar tidak ada orang yang masuk.

Dia mengungkapkan dalang dari aktivitas tersebut merupakan orang-orang yang dulu pernah membuka lahan. “Sponsornya tetap yang dulu. Pembeli batunya infonya dari seseorang di Binuang Kabupaten Tapin,” ujar warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Sebelumnya jagat media sosial di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dihebohkan dugaan tambang ilegal. Dalam video berdurasi 24 detik itu, tampak warga sedang mengais batu bara dengan cara manual. Pada video lain terlihat tumpukan karung yang diduga berisi batu bara.
Selain video, juga ada pesan berantai yang viral. Isinya, sepucuk surat keterangan mengenai izin melintas angkutan batu bara. Surat itu dibuat tanggal 29 Juli 2022. Ada tiga nama pembakal (kepala desa) yang tertera.
Yakni Pambakal Desa Mangunang, Pambakal Desa Haruyan Seberang, dan Pambakal Teluk Masjid. Surat itu ditandatangani yang disebut terakhir, lengkap dengan materai.