REDAKSI8.COM – Pemko Banjarbaru melaksanakan koordinasi lintas program Tuberkulosis dalam penguatan homecare di Kota Banjarbaru, demi meningkatkan pencapaian eliminasi TB (Tuberkulosis) di tahun mendatang. Kegiatan itu bertempat di Aula BAPPEDA Kota Banjarbaru, Kamis (09/06).
Asisten II, Puspa Kencana MP menyampaikan beberapa tantangan eliminasi TB di Kota Banjarbaru.
“Sudah banyak usaha-usaha dari berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam penanggulangan masalah TB di Kota Banjarbaru, namun untuk menyelesaikan masalah yang besar ini setiap pihak tidak boleh bekerja sendiri-sendiri, mengingat penyakit TB ini penyakit yang menular,“ ucap Puspa Kencana.
Puspa mengatakan, pihaknya memerlukan wadah yang menyatukan segala kekuatan dari berbagai pihak, termasuk organisasi profesi untuk menjalankan usaha strategis dalam hal pencegahan, deteksi dini, pengobatan, rehabilitasi, edukasi dan penelitian TB di Kota Banjarbaru.
“Pemkot Banjarbaru akan terus ikut andil dan mendukung penuh dalam pencegahan TB di Kota Banjarbaru,” sebutnya.
Demi penguatan Homecare dalam perawatan pasien TB di Kota Banjarbaru, Bu Puspa menghimbau agar pasien perlu didukung dalam penanganan, pengawasan, dan konsultasi dalam pemenuhan gizi cukup oleh dokter, ahli gizi, dan dinas sosial.
Banyak kasus TB Kata dr. Danny Indrawardhana, tidak dilaporkan berasal dari rumah sakit pemerintah maupun swasta. Klinik pemerintah maupun swasta dan dokter praktek mandiri.
“Kita perlu memprioritaskan penemuan dini, yaitu setiap kasus indeks selalu ditindaklanjuti dengan investigasi kontak, dll,” kata dr. Danny Indrawardhana
Investigasi kontak adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi anak/orang dewasa yang kontak dengan pasien TB paru atau juga bisa disebut tertular.