REDAKSI8.COM, JAKARTA – Sampai Senin (19/2/2024) kemarin, tercatat sudah ada kurang lebih 1.322 pengawas Pemilu yang memerlukan penanganan kesehatan.
Informasi ini dibeberkan langsung oleh Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Herwyn JH Malonda, Selasa (20/2/24).
Katanya, pengawas pemilu yang tengah menjalani rawat jalan ada sebanyak 1.077 orang. Sedangkan pengawas yang mesti rawat inap berjumlah 147 orang.
“Dan kecelakaan 71 orang,” ujar Komisioner Bawaslu RI.
Meski demikian, sampai saat ini pihaknya masih terus memantau penghitungan suara Pemilu 2024. Sebab, penyelenggaraan Pemilu 2024 masih berjalan.
“Terutama pemungutan dan perhitungan suara. Masih berjalan terkait dengan dua hal terkait dengan pemungutan dan atau penghitungan suara ulang di TPS yang ada,” pikirnya, dilansir dari tribata.polri.go.id.
“Kemudian terkait Pemilu lanjutan atau susulan akibat dari kondisi tertentu misalnya banjir. Sambil memang kami masih menunggu laporan dari jajaran Panwaslu di luar negeri,” sambungnya.
Tidak hanya itu, pengawas Ad hoc yang mengalami kecelakaan kerja mendapat santunan dari Bawaslu.
Terdapat sejumlah kriteria pemberian santunan bagi pengawas pemilu baik yang meninggal dunia, cacat permanen, hingga luka berat.
Pemberian santunan Dia menukas, merujuk pada Surat Keputusan Bawaslu nomor 11 tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Pemberian Santunan Kecelakaan Kerja Badan Ad Hoc.
“Yang meninggal dunia kami berikan santunan Rp36 juta rupiah, kemudian santunan pemakaman Rp10 juta,” pungkasnya.