REDAKSI8.COM – Pentungan merupakan alat untuk pemberi tanda yang biasanya digantung di pos kamling tempat ronda yang ada di desa desa, tetapi saat ini keberadaan pos kamling dan pentungan mulai tidak terlihat lagi.
Pentungan pada zaman dulu berfungsi untuk memberitahu atau menginfokan apabila terjadi sesuatu di kampung, maka penjaga malam atau wakar yang mengetuk pentungan tersebut dan masyarakat sudah familiar dengan suara yang dipukulkan.
Pada saat kirab budaya kebangsaan yang dilakukan oleh Karang Taruna Kabupaten Banjar, GP Ansor Kabupaten Banjar dan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Banjar membuka kegiatan dengan memukul pentungan secara serentak.
Tidak tanggung tanggung, 100 pentungan yang disiapkan, tidak hanya saat pembukaan kirab Budaya saja pentungan tersebut di pukul, tetapi juga saat long Marche pentungan juga di bunyikan.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Banjar juga sekaligus ketua IPSI Kabupaten Banjar Fahrani mengatakan bahwa pentungan saat ini mulai jarang ditemukan di terutama di pos kamling.
“Kita hari ini menyediakan pentungan sekaligus untuk kembali membudidayakan pentungan terutama kepada generasi muda saat ini agar jangan hilang,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa generasi saat ini harus paham dengan pentungan di era digitalisasi, apalagi yang hadiri hari ini adalah generasi muda yang akan menjadi penerus untuk negeri ini.
Selain pentungan yang ditampilkan di kirab budaya kebangsaan, juga menampilkan budaya budaya kesenian yang juga merupakan budaya adat Banjar seperti kuntau.
“Kita juga menampilkan kesenian Banjar yakni bakutau yang saat ini juga mulai jarang terlihat di daerah kita, dan ini juga perlu dilestarikan,” ungkapnya