REDAKSI8.COM – Dampak dari pandemi covid-19 telah menimbulkan persoalan kompleks di sektor kesehatan, ekonomi hingga permasalahan sosial. Sejauh ini pun upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi belum menunjukkan tanda-tanda berakhir hingga satu setengah tahun ini.
Ditengah upaya pemerintah bergerak cepat untuk membangun Kalimantan Selatan khususnya demi mensejahterakan rakyat mesti dihadapkan dengan masalah tersebut.
Bagi Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Safrizal, pembangunan dibidang apapun, tujuannya tidak lain demi rakyat. Mulai dari membangun dan meperbaiki jalan rusak, pembangunan jembatan bertujuan supaya akses antar wilayah semakin terbuka.
Sehingga lanjutnya, mobilitas barang dan jasa semakin cepat, perekonomian lebih berkembang dan masyarakat bisa menikmati kenyamanan dan kecepatan dalam perjalanan.
“Namun bagi urang (orang<–red) banjar, tak pernah ada kata menyerah dalam melawan pandemi ini. Haram manyarah waja sampai kaputing,” ujarnya saat Peringatan Hari Jadi Ke-71 Provinsi Kalimantan Selatan secara Virtual, di Ruang Tamu Utama Wali Kota Banjarbaru, Sabtu (14/8).
Kemudian katanya, pembangunan sekolah-sekolah, pembangunan bendungan, peningkatan pelayanan kesehatan, bantuan sosial untuk rakyat miskin, pemberdayaan sektor UMKM dan menjaga ketahanan pangan terkandung harapan agar kehidupan rakyat Kalimantan Selatan menjadi mandiri, berdaya saing, serta memenuhi hajat hidup mereka secara adil dan merata.
“Intinya, apapun bidang pembangunan yang kita laksanakan, semua kita hadirkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Apalah artinya pembangunan, jika rakyat tidak merasakannya,” tutur Safrizal.
Karena itu, Safrizal mengingatkan kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, agar rakyat harus mendapat perhatian utama.
“Rakyat memang sepantasnya mendapat pelayanan dan pengayoman yang sebaik-baiknya dari kita semua,” tukasnya.
“Upaya dan iktiar kita untuk memutus mata rantai penularan covid 19 tak pernah padam dan mundur selangkahpun. Kita akan terus memperbaiki kekurangan dan kelemahan dalam penanganan pandemi ini, baik dalam penerapan protokol kesehatan, program vaksinasi, penyaluran bantuan sosial maupun pemulihan ekonomi,” pungkasnya.