REDAKSI8.COM – Trend kenaikan Kasus Covid-19 kembali marak terjadi di Kota Banjarbaru selama di pekan terakhir Bulan November 2020. Hingga kemarin sore, data terakhir jumlah yang terkonfirmasi positif covid-19 ada sebanyak 134 jiwa.
Hal itu dibenarkan oleh oleh Pejabat Sementara Walikota Banjarbaru, Bernhard E Rondonuwu saat Rakor Satgas Covid-19 di Aula Gawi Seberataan, Selasa (1/12).
“Saya sudah meminta kepada jajaran para Lurah, Camat, Pol PP, SKPD yang sesuai tufoksi dan tak luput support oleh Forkopimda untuk mengawasi apa yang sudah kita lakukan selama ini,” ujarnya kepasa Redaksi8.com.
Selanjutnya menurut Wakil Kepala Karantina Khusus Bapelkes Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhammad Syarief, lonjakan kasus covid-19 benar adanya.
Terbukti dengan maraknya jumlah penghuni Balai Karantina Khusus Bapelkes Kalsel yang sampai sekarang sudah diisi pasien terkonfirmasi positif dari hasil swab test sebanyak 68 orang.
Terdiri dari 30 lebih laki-laki dan 30 lebih perempuan yang berasal Kabupaten Tapin, Barito Kuala, Tanah Bumbu, Banjar dan Kota Banjarbaru.
“Sampai pukul 13.30 Wita hari ini ada sebanyak 68 orang yang ada di dalam sini. Tapi siang ini ada 19 orang yang baru saja keluar berdasarkan hasil swab terkonfirmasi sudah negatif. Jadi sisanya ada sekitar 49 orang,” terangnya kepada pewarta.
“Kebanyakan yang berada di dalam sini statusnya Orang Tanpa Gejala (OTG),” tambah Syarief.
Syarief mengaku, terjadinya peningkatan penghuni ruang isolasi di Bapelkes Kalsel bermula sejak 2 pekan kebelakang. Ditanya dari klaster mana, Syarief belum memiliki informasi terkait hal itu yang kerap Ia peroleh dari para Surveilance pihak puskesmas.
Pun, Ia mengungkap, penghuni Bapelkes Kalsel sempat hanya diisi oleh satu orang saja, dengan terkonfirmasi positif berstatus OTG pada akhir Bulan Oktober lalu.
“Sore ini kemungkinan akan ada lagi yang masuk ke tempat kita untuk menjalani masa inkubasi. Kebanyakan para pasien mengaku hilang rasa pada tenggorokan sih yang masuk kesini,” ungkapnya.
“Jika terjadi tanda-tanda yang menunjukan kondisi yang lebih buruk pada pasien, si pasien langsung kita rujukan ke Rumah Sakit Idaman Banjarbaru. Kemarin ada satu orang yang sudah kita rujuk kesana,” Ia melanjutkan.
Dari data yang diperoleh Redaksi8.com, penghuni ruang Isolasi di Bapelkes kebanyakan diisi oleh warga Kota Banjarbaru yang terkonfirmasi.
Sementara itu, anggaran untuk penggunaan covid-19 di Kota Banjarbaru sendiri kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Kota Banjarbaru, Jainudin, masih tersisa cukup banyak. Karena pihak Pemko Banjarbaru telah menyiapkan dana tersebut melalui dana Bantuan Tidak Terduga (BTT).
“Awalnya dana BTT telah kita siapkan sebesar 122 Miliyar rupiah untuk penanganan covid-19. Lalu saat rapat perubahan anggaran, kita kembalikan beberapa dana ke SKPD-SKPD hingga menyisakan 44 Miliyar rupiah,” paparnya.
“Kayanya 44 Miliyar ini cukup dan sudah terserap lagi 25 Miliyar. Sisanya masih ada 19 Miliyar. Ini kan masih satu bulan lagi. Beberapa Kawan-kawan SKPD masih ada yang mau ngambil uang dalam rangka penanganan covid-19 yang trend kasusnya kembali terjadi kenaiakan,” Ia menjelaskan.
Paling lambat lebih jauh kepada Redaksi8.com, SKPD yang bersangkutan dapat mengambil dana tersebut pada tanggal 10 Desember, sedangkan penyerahan laporan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) harus diserahkan pada tanggal 16 Desember mendatang.
“Soalnya tanggal 23 itu sudah masuk berakhirnya masa kerja untuk tahun anggaran 2020. Tanggal 24 sudah cuti bersama dan tanggal 25 Natal,” Ia menukas.
“Kita sudah memberikan surat kepada SKPD yang menggunakan dana BTT untuk mengajukan paling lambat tanggal 10. Sedangkan tanggal 16 SPJ nya harus sudah masuk,” pungkasnya.