Nadjmi Adhani menambahkan, ada 6 Dimensi Smart City yang akan diwujudkan yaitu Smart Governance (Tata Kelola Pemerintahan yang Cerdas), Smart Society (Masyarakat yang Cerdas), Smart Economy (Ekonomi yang Cerdas), Smart Branding (Pencitraan yang Cerdas), Smart Living (Cara Hidup yang Cerdas) dan Smart Environment (Pengelolaan Lingkungan yang Cerdas).
“Juga adanyan Quick Win (Program atau Kegiatan Cepat Capai) yaitu pemanfaatan data kependudukan dalam Pelayanan Rumah Sakit Daerah Idaman Kota Banjarbaru kepada masyarakat, dan pengembangan destinasi wisata yang funtastic harus dilaksanakan secara serius,” terang Nadjmi.
Memiliki luas 371,38 Km persegi, jelas Nadjmi Adhani, Kota Banjarbaru adalah pintu gerbang Kalimantan Selatan dengan adanya Bandara dan berdekatan dengan pelabuhan.
“Banjarbaru hampir tidak memiliki sumber daya alam seperti batubara, namun Banjarbaru bersyukur mempunyai modal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Kalimantan Selatan yaitu 77,96%, secara umum terus meningkat dan berada pada level di atas rata-rata Provinsi Kalimantan Selatan yang berkisar 5% yaitu tercatat pada 2016 sudah mencapai 6,95%, ekonomi masyarakat dan UMKM terus maju dan tumbuh,” ungkapnya.