REDAKSI8.COM – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo memastikan bahwa 285 orang yang telah menjalani observasi selepas evakuasi dari Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dalam kondisi sehat dan siap kembali berkumpul bersama keluarga.
285 orang tersebut telah menjalani masa observasi selama 14 hari di Natuna. Hal itu sudah sesuai dengan protokol kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Itu proses protokol kesehatan dari WHO yang kita ikuti secara ketat. Karantina di Natuna juga ketat diawasi, dicek harian. Sekarang sudah 14 hari, memang protokolnya seperti itu,” ucap Presiden dalam keterangannya di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat, (14/2).
Dikutip dari setneg.go.id, Kepala Negara Joko Widodo sekaligus menepis kekhawatiran mengenai kondisi mereka selepas kembali ke tengah keluarga dan masyarakat masing-masing.
“Jadi kalau sekarang mereka kembali ke masyarakat ya itu dipastikan bahwa prosedur sudah dilalui dan kembali,” tegas Presiden Jokowi.
Untuk diketahui, sebanyak 285 orang akan segera dipulangkan dari Natuna selepas observasi tersebut. Mereka terdiri atas 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, 1 WNA (suami dari WNI), 5 anggota tim pendahulu KBRI Beijing, dan 42 orang dari tim penjemput termasuk kru pesawat dan petugas kesehatan.
Sementara WNI asal Kalimantan Selatan berjumlah 7 orang, dikabarkan akan berangkat pukul 10.10 WIB dari Bandara Halim Jakarta menuju Banjarmasin, menggunakan pesawat Batik Air, Minggu (16/2).
Satu dari tujuh WNI diketahui akan pulang ke Banjarmasin dan 6 orang lainnya menuju Kabupaten Tabalong dan akan mendapatkan pendampingan oleh Tim Satgas Bencana Non Alam.
“Alumni Natuna mahasiswa dari Wuhan, China yang berasal dari kalsel berjumlah 7 Org besok pulang ke ke Kalsel,” ujar Kepala BPBD Kalimantan Selatan, Wahyuddin, Sabtu (15/02).