REDAKSI8.COM – Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, H. Said Abdullah, juga Kepala BPBD Kota Banjarbaru sekaligus Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kota Banjarbaru, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Rizana Mirza SH Mkes beserta Tim lainnya, menyambut kedatangan para Santri yang dipulangkan dari luar daerah.
Sebanyak 180 santri yang dipulangkan, yang terbagi dari berbagai Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Kalimantan Selatan, dan ada sembilan orang santri dari Kota Banjarbaru.
Bertempat di Terminal Kedatangan Bandara Syamdsudin Noor Banjarbaru, Dinas Kesehatan kota Banjarbaru dan Timnya melakukan pemeriksaan kesehatan dan penyemprotan cairan desinfektan kepada sembilan santri dari Kota Banjarbaru beserta barang bawaannya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru H. Said Abdullah menyampaikan, pihaknya sengaja datang ke Bandara Syamdsudin Noor untuk menjemput sembilan orang warga Banjarbaru yang dipulangkan pondok pesantren di lawang Malang Jawa Timur.
“Hasil dari pendataan kami, ada sembilan orang ini dalam keadaan sehat, tapi kami tetap melakukan prosedur bahwa sembilan orang ini harus lapor ke Puskesmas dalam waktu empat belas hari, dan juga harus ada perlakuan khusus di antaranya, dia tidak boleh keluar rumah, jaga pola hidup sehat, cuci tangan pakai sabun, makan yang bergizi dan tolong jangan dibawa keluar rumah untuk silaturahmi dan juga jangan dijenguk selama empat belas hari,” terang Said Abdullah.
Walaupun sambungnya, berkeyakinan para santri dalam keadaan sehat, tapi pihaknya harus tetap waspada dalam hal ini.
“Semua santri sudah di jemput keluarganya, dan satu orang akan antar ke rumahnya untuk memberikan penjelasan kepada orang tuanya supaya melakukan prosedur tentang pencegahan ini secara sempurna, insyaAllah,” tambahnya.
H. Said Abdullah juga menghimbau masyarakat Banjarbaru, supaya jangan keluar dulu, jangan keluar dari Banjarbaru dan bahkan jika memiliki keluarganya yang datang dari luar diharapkan untuk bisa istirahat dulu, jangan ada kunjungan sementara waktu.
“Kalau yang ada kebetulan mereka ada gejala panas, sesak nafas cepat hubungi fasilitas Puskesmas terdekat jangan diam. Walaupun hari ini sangat ketakutan karena dikira corona, tolong jangan jadi salah dan juga jangan berlebihan tetap datang ke Puskesmas terdekat untuk mengontrol kan diri dan kalau ada menemukan ada orang-orang asing di sekitar rumah kita cepat lapor, kami akan datang ke sana untuk memantau secara keseluruhan,” tukasnya.
“Yang datang hari ini otomatis menjadi orang dalam pengawasan. Jadi sekarang mereka dalam pemantauan. ya orang dalam pemantauan kan juga masyarakat harus paham bahwa ini bukan pasien dan bukan orang yang kena virus corona, jadi mereka ini adalah orang yang selama empat belas hari dalam pemantauan. Jadi kalau ini meningkat angkanya ODP ini bukan karena corona tetapi karena di pulau Jawa itu Pondok Pesantrennya meliburkan santrinya,” pungkas Said Abdullah.
Diketahui, jumalah ODP di Banjarbaru sembilan tujuh (97) tambah hari ini sembilan (9) Orang Dalam Pemantauan (ODP) sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hari ini nol (0) dan yang fositif juga (0) jadi tidak perlu panik.